Bisnis.com, JAKARTA — Kehadiran pemain pangkalan data (data center) asing ke Indonesia memiliki banyak manfaat.
Selain keamanan data makin mudah dipantau dan investasi masuk, juga harga layanan yang dibayarkan pengguna pangkalan data akan makin terjangkau.
Sekjen Asosiasi Penyelenggara Data Center Indonesia (IDPRO) Teddy Sukardi mengatakan bagi industri pangkalan data, hadinya pemain-pemain baru - termasuk perusahaan asing.
“Persaingan jadi sehat dan harga makin bersaing,” kata Teddy, Selasa (19/10).
Sebelumnya dikabarkan bahwa China Telecom bakal masuk ke bisnis pusat data di Indonesia. Raksasa Telekomunikasi asal China tersebut diduga akan bekerja sama dengan pemain dalam negeri dalam mengembangkan bisnis pusat data. Pada kuartal II/2021, China Telecom telah melayani sekitar 362 juta pengguna ponsel, naik 5,5 persen secara tahunan. Dari 362 juta pelanggan, sebanyak 131 juta pelanggan merupakan pengguna 5G.
Teddy berpendapat, seandainya China Telecom hadir di Indonesia, kemungkinan hanya bermain di bisnis pangkalan data. Meski demikian terbuka peluang juga untuk merambah bisnis internet bergerak atau seluler.
“Bisa iya, bisa tidak. Belum tentu layanan seluler itu masih menarik. Mungkin yang lebih menarik layanan satelit, karena banyak yang belum terjangkau,” kata Teddy.
Dia mengatakan saat ini daerah pedalaman masih banyak yang belum menerima layanan internet. Salah satu solusinya dengan satelit.