Bisnis.com, JAKARTA — Sebagai bagian dari strategi mengejar profit (turnaround strategy) PT Indosat Tbk. (ISAT) terus mengebut penggelaran jaringan 4G dan memangkas jaringan 3G. Hal itu tersebut bakal terus dilakukan pada tahun depan.
Senior Vice President Corporate Communications Indosat Steve Saerang mengatakan Indosat berkomitmen untuk terus memberikan pengalaman telekomunikasi digital terbaik bagi pelanggannya.
Salah satu caranya adalah dengan mengebut penggelaran 4G dan mengurangi jaringan 3G.
“Kami akan melanjutkan 'Turnaround Strategy' dengan menghadirkan layanan 4G untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia,” kata Steve kepada Bisnis, Minggu (3/10).
Indosat, kata Steve, meyakini bahwa meningkatnya kesiapan ekosistem digital akan mempercepat adaptasi dari pelanggan terhadap teknologi yang lebih baru.
Indosat terus melakukan edukasi kepada pelanggan yang masih terhubung dengan 3G, mengenai manfaat yang akan dinikmati dengan berpindah ke layanan 4G.
Tidak hanya itu seiring dengan perkembangan tren penggunaan ponsel pintar dan hadirnya teknologi 5G, Indosat juga akan mendorong pelanggan untuk memaksimalkan layanan 4G yang jauh lebih unggul.
“Upaya itu dilakukan sambil tetap menjaga kualitas layanan yang ada,” kata Steve.
Sekadar informasi, pada kuartal II/2021 Indosat tercatat mengoperasikan 132.386 BTS. Dari jumlah tersebut sebanyak 26,48% atau sekitar 35.068 BTS, bergerak menggunakan teknologi 3G.
Adapun dibandingkan dengan kuartal II/2020. jumlah BTS 3G Indosat telah berkurang sekitar 10.300 BTS 3G. Sedangkan untuk BTS 4G bertambah 15.983 BTS secara tahunan pada kuartal II/2021.
Sementara itu pengamat telekomunikasi menilai pemadaman jaringan 3G dapat dimulai dari kawasan dengan lalu lintas data paling rendah, untuk menghindari risiko kerugian pada pelanggan.
Ketua Pusat Kajian Kebijakan dan Regulasi Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan operator seluler memiliki kemampuan untuk mengetahui lokasi dengan jaringan 3G paling rendah.