Bisnis.com, JAKARTA - Selama beberapa tahun terakhir, para astronom telah mencari dan memperdebatkan keberadaan Planet Sembilan, sebuah planet raksasa yang mengorbit di suatu tempat jauh di luar Pluto dan memberikan pengaruh tak terlihat pada orbit benda-benda kecil di luar Tata Surya.
Planet Sembilan adalah planet raksasa hipotetis yang mungkin mengorbit Matahari di suatu tempat di luar Pluto.
Beberapa astronom telah berburu Planet Sembilan sejak itu, sementara yang lain dengan sengit memperdebatkan apakah planet raksasa yang tak terlihat itu ada. Namun, sampai dengan saat ini Planet Sembilan belum diamati.
Tetapi, jika Planet Sembilan ada, ia berada di pinggiran Tata Surya kita yang dingin dan gelap.
Pada tahun 2016, Model dari astronom Caltech Michael Brown dan Konstantin Batygin mengatakan bahwa Planet Sembilan seharusnya, rata-rata, sekitar 20 kali lebih jauh dari Matahari daripada Neptunus.
Jarak rata-rata Planet Sembilan dari Matahari seharusnya sekitar 56 miliar mil jauhnya. Pada jarak itu, Matahari akan terlihat seperti bintang lain di langit yang selalu gelap.
Baca Juga Wah, Planet Jupiter Ditabrak Asteroid |
---|
Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan pada September 2021 menunjukkan bahwa Planet Sembilan mungkin lebih dekat ke Matahari daripada yang diprediksi model aslinya - meskipun masih jauh 10 kali jarak Matahari ke Neptunus dan 380 kali jarak Matahari ke Bumi.
Diperkirakan ukuran Planet Sembilan sekitar 10 kali lebih besar dari Bumi. Jika itu massa yang benar, itu sedikit lebih kecil dari Neptunus atau Uranus.
Sejauh ini, cerita yang paling mungkin untuk Planet Sembilan adalah bahwa dia terbentuk di area ruang yang hampir sama dengan planet-planet raksasa lainnya, kemudian dikeluarkan oleh gravitasi tetangganya selama migrasi planet.
Model komputer tidak hanya memprediksi keberadaannya. Namun juga telah membuat model orbitnya, yang mungkin merupakan elipsis tipis yang sangat panjang
Membutuhkan 10.000 dan 20.000 tahun Bumi hanya untuk menyelesaikan satu perjalanan mengelilingi Matahari.
Sekelompok astronom, termasuk Avi Loeb di Universitas Harvard, menyarankan Planet Sembilan mungkin lubang hitam kecil di suatu tempat di Awan Oort.
Jika Planet Sembilan ternyata adalah Black Hole Nine sebagai gantinya, itu mungkin seukuran jeruk bali tetapi sekitar 5 hingga 10 kali massa Bumi.
Jika Planet Sembilan ada, para astronom berharap dapat mengumpulkan gambarnya dalam sepuluh hingga lima belas tahun ke depan.
Beberapa gambar pertama Planet Sembilan cenderung piksel dengan latar belakang gelap.