Komunal Raih Pendanaan Seri A senilai US$2,1 Juta

Akbar Evandio
Rabu, 22 September 2021 | 12:26 WIB
Ilustrasi startup/Bisnis
Ilustrasi startup/Bisnis
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan berbasis teknologi finansial (tekfin/fintech) Komunal mengumumkan meraih pendanaan Seri A sebesar US$ 2,1 juta sekitar Rp30 miliar.

Investasi ini dipimpin oleh East Ventures dengan partisipasi dari Skystar Capital. Keduanya juga merupakan investor Komunal dalam pendanaan tahap awal.

Co-Founder Komunal Hendry Lieviant mengatakan dana segar ini akan digunakan untuk mengakselerasi misi perusahaan untuk mendorong inklusi finansial di Indonesia dengan memperkuat produk terbaru Komunal, yaitu DepositoBPR.

Baru-baru ini, dia menjelaskan DepositoBPR mendapatkan lisensi resmi dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang menjadikan Komunal sebagai funding agent (agen pendanaan) resmi pertama di Indonesia.

Funding agent dalam ekosistem OJK Ikatan Keuangan Digital (IKD) bertujuan untuk menyediakan platform yang bisa menghubungkan deposan dan peminjam dengan institusi finansial di seluruh Indonesia, terutama dengan BPR [Bank Perkreditan Rakyat], yang menawarkan produk pendanaan yang sangat menarik,” katanya lewat rilisnya, Rabu (22/9/2021).

Dia melanjutkan, DepositoBPR memungkinkan seluruh penduduk Indonesia untuk mendapatkan bunga tertinggi yang dijamin oleh pemerintah saat membuka rekening deposito yang bebas risiko di BPR di daerah manapun, tanpa harus mendatangi bank secara langsung.

Di sisi lain, BPR tetap bisa menerima deposit dari seluruh Indonesia tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar untuk membuka cabang dan untuk kegiatan marketing.

Dengan kata lain, BPR dapat tetap menerima setoran tanpa mempedulikan batasan geografi, dan bisa mengalokasikan biaya operasional yang lebih rendah untuk jasa Komunal, dengan menggunakan platform DepositoBPR .

Menurutnya, di masa pandemi, ironi ini semakin terlihat saat bank komersial lainnya memiliki likuiditas yang tinggi dengan penawaran bunga yang rendah, sedangkan BPR mengalami kesulitan menerima deposit hanya karena 95 persen dari deposan Indonesia tinggal di area perkotaan.

“Kami berharap platform ini bisa menjembatani masalah ini. Kami sangat menghargai segala bentuk dukungan dan saran yang telah OJK dan Asosiasi BPR berikan, untuk mengasah produk pertama di kategori ini,” ujarnya.

Salah satu tantangan utama dalam mengembangkan platform ini adalah membakukan dan mengoptimalkan proses-proses BPR yang saat ini masih terpecah-pecah sehingga deposan mendapatkan pengalaman terbaik. Misalnya, mengganti tanda tangan basah menjadi digital, mengenali identitas nasabah melalui video call dengan vendor e-KYC (Know Your Customer), dan yang paling penting adalah mengubah bilyet fisik menjadi e-bilyet. Semua ini belum pernah dilakukan dalam sejarah BPR.

Dia melanjutkan, dengan membawa digitalisasi ke ekosistem, Komunal akan meluncurkan e-bilyet deposito BPR pertama di Indonesia, pada akhir 2021 ini.

“E-bilyet merupakan fitur yang revolusioner. Selama ini deposito BPR masih mengandalkan bilyet atau sertifikat fisik. Melalui e-bilyet, masalah ini bisa teratasi dan visi Komunal untuk membuat produk yang dapat diakses secara nasional bisa tercapai,” katanya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper