Bisnis.com, JAKARTA - Princeton Digital Group (PDG) berencana membangun pusat data di Indonesia dengan investasi mencapai US$150 juta atau setara dengan Rp2,1 triliun.
Chairman dan CEO PDG Rangu Salgame mengaku telah memiliki 19 pusat data yang tersebar di lima negara. Namun, perusahaan penyedia layanan pusat data berbasis di Singapura ini terus memperkuat bisnisnya dalam waktu kurang dari empat tahun, sejak pertama kali berdiri.
“Kawasan Asia Pasifik menjadi pusat data terbesar di dunia dan hal ini yang menjadi dasar visi kami untuk menjadi pemimpin bisnis di wilayah ini,” kata Rangu dalam siaran pers yang dikutip, Kamis (26/8/2021).
Dia menuturkan proyek tersebut merupakan salah satu upaya PDG untuk melayani para pelanggannya dan mendukung kebutuhan ekonomi digital Indonesia yang sedang berkembang pesat. Adapun, PDG juga baru saja melakukan investasi sebesar US$1 triliun dalam pembukaan kampus pusat data unggulan 100 MW di Jepang.
Rangu menambahkan selama 4 tahun terakhir, melalui tiga strategi PDG yaitu akuisisi bisnis, pengambilalihan dan peningkatan, dan pembangunan pusat data baru (greenfield), PDG terus membangun portofolio pusat data yang masif.
Pusat data PDG tersebar di seluruh pasar utama Asia – China, Singapura, Indonesia, India, dan Jepang.
Sementara itu, Managing Director PDG Indonesia, Stephanus Tumbelaka menambahkan Jakarta adalah pasar yang menarik, dengan Cibitung sebagai klaster komputasi awan unggulan di kawasan ini.
Merujuk pada riset Structure Research, pasar pusat data kolokasi di Jakarta mengalami perkembangan dan diprediksi mengalami peningkatan CAGR lima tahun sebesar 23,7 persen hingga 2025. Catatan itu menjadikan Jakarta sebagai pasar hyperscale dalam waktu cepat.