Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan rintisan (startup) disebutkan menyumbang hingga dua digit terhadap pertumbuhan bisnis komputasi awan (cloud) di Indonesia setiap tahunnya.
Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan, perkembangan pemanfaatan awan sangat besar karena hampir semua perusahaan rintisan menggunakan teknologi tersebut. Hal ini dikarenakan setiap perusahaan digital saat ini tengah didorong sebagai pelopor transformasi digital ke arah ekonomi digital dan layanan digital.
“Pendorongnya mulai dari kebutuhan layanan pemerintahan, keuangan, pendidikan, kesehatan, asuransi, termasuk juga startup, unikorn dan decakorn yang memberikan kontribusi pertumbuhan,” ujarnya, Selasa (24/8/2021).
Lebih lanjut, dia menjelaskan sejak sepuluh tahun terakhir pertumbuhan pasar komputasi awan cukup stabil, yaitu menginjak angka 30 persen per tahun.
Heru melanjutkan, belum lagi peluang Indonesia yang masih bisa bertransformasi digital lebih jauh, lantaran adopsi kota pintar akan digencarkan berbagai di daerah dalam waktu dekat.
“Mulai tahun depan [pasar komputasi awan] bisa tumbuh 30—40 persen,” ujarnya.
Namun, Heru mengimbau untuk bisa merealisasikan potensi tersebut. Pemerintah harus menyelesaikan pekerjaan rumah, salah satunya adalah infrastruktur broadband ke daerah yang masih terbatas dan keamanan data.
Dia mengamini, perusahaan rintisan memberikan sumbangsih nyata untuk penggunaan komputasi awan. Namun, ke depan pasar komputasi awan tidak terbatas hanya untuk kebutuhan startup.