Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Bidang Penyiaran Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Neil Ricardo Tobing mengatakan pada masa pandemi Covid-19 pendapatan industri pernyiaran tak kunjung membaik.
Tidak hanya profitabilitas yang terganggu, juga arus kas perusahaan yang akibat tunggakan para pemasang iklan. Pengeluaran mengalir deras, pemasukan tersendat. Oleh sebab itu, pemadaman siaran analog perlu ditunda.
Selama masa penundaan dia menyarankan agar pemerintah melakukan konsolidasi dan membuat peta jalan yang jelas tentang implementasi ASO.
“Jadikan ini sebagai tahap konsolidasi karena 5 tahap ASO tidak pernah dibicarakan dengan industri,” kata Neil, Jumat (6/8/2021).
Kemudian mengenai set top box (STB), kata Neil, harus dijelaskan mengenai skema distribusi dan data masyarakat miskin. Data harus jelas dan benar agar tepat sasaran.
Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menjadwalkan ulang perihal pemadaman siaran analog.
Pemadaman tahap awal yang rencananya dieksekusi pada 17 Agustus 2021 dibatalkan dan akan dijadwalkan ulang bersama dengan tahapan-tahapan pemadaman siaran analog (analog switch off/ASO) lainnya.
Kemenkominfo berencana melakukan ASO di seluruh Indonesia. Targetnya, pada 2 November 2022, seluruh siaran televisi analog telah padam dan beralih ke siaran digital.
Dalam memadamkan siaran analog ini, pemerintah membagi waktu pemadaman menjadi 5 tahap yaitu tahap I pada 17 Agustus 2021, tahap II pada 31 Desember 2021, tahap III pada 31 Maret 2022, tahap IV pada 17 Agustus 2022 dan tahap V pada 2 November 2022.