Satelit Bisa Dorong Penetrasi IoT hingga ke Pelosok

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 28 Juli 2021 | 07:00 WIB
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA—Kehadiran satelit khusus internet of things atau IoT diyakini dapat membuat pangsa pasarnya di Tanah Air makin berkembang karena dapat menghadirkan layanan hingga pelosok Indonesia.

CEO Imani Prima Takwa Fuadi mengatakan bahwa generasi baru satelit IoT akan memiliki karakteristik yang berbeda dengan kebanyakan satelit saat ini. Perbedaan yang mencolok di antaranya perihal konsumsi energi yang lebih rendah, baik untuk satelit maupun alat komunikasi di bumi.

Dia juga mengatakan, dengan potensi pasar IoT nasional yang besar, idealnya ada satelit IoT nasional untuk mendukung layanan tersebut di seluruh Indonesia. Pasalnya, jaringan serat optik yang ada saat ini dinilai sulit menjangkau daerah-daerah pelosok.

Sekadar informasi, PT Imani Prima merupakan perusahaan IT dan Telekomunikasi yang memiliki layanan pemantauan dan pelacakan alat berat hingga kapal di Indonesia dan di negara-negara sekitarnya. Perusahaan membutuhkan teknologi satelit untuk mendukung bisnis ini.

“Dengan potensi market IoT nasional yang besar, idealnya memang ada satelit IoT nasional,” kata Takwa kepada Bisnis, Selasa (27/7).

Takwa menambahkan, kehadiran satelit khusus IoT juga akan memberikan alternatif jaringan konektivitas bagi IoT dan layanan lainnya dengan harga yang lebih terjangkau.

“Dengan demikian, diharapkan ekosistem IoT di Indonesia bisa tumbuh signifikan,” kata Takwa.

Adapun, mengenai tantangan terbesar menggunakan satelit khusus IoT, kata Takwa, adalah perihal karakteristik satelit low earth orbit (LEO) yang mengitari bumi dan melingkupi seluruh dunia. Jika hanya untuk pasar Indonesia, skala ekonominya kurang memadai dan tujuan harga yang terjangkau menjadi tidak tercapai.

“Tantangan ini sebenarnya menarik karena saat ini belum ada pemain satelit LEO khusus melayani lintasan ekuatorial, sehingga Indonesia dapat merintis ini dengan mengharapkan pasar besar lainnya yaitu Brasil,” kata Takwa.

Sementara itu, Laporan IoTUK.org menyebutkan bahwa pasar Satelit IoT di Asia Pasifik pada 2023 diperkirakan mencapai US$292 juta.

Satelit IoT dapat menghadirkan layanan yang lebih terjangkau, cakupan yang lebih luas, rendah energi dan aman, serta dedikasi jaringan khusus.

IoTUK juga menyebutkan industri yang paling banyak menggunakan IoT dengan jaringan satelit adalah sektor keamanan (30%), transportasi (sekitar 24%), dan kargo (17%).  Mayoritas satelit beroperasi menggunakan L-Band, dengan jenis LEO.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Editor : Lili Sunardi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper