Perkembangan 5G Indonesia Terhambat Daya Beli Masyarakat

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 28 Juli 2021 | 18:37 WIB
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Seorang wanita mengoperasikan ponselnya di dekat logo teknologi 5G./REUTERS-Sergio Perez
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Pembatasan pergerakan dan daya beli masyarakat yang rendah menjadi penghambat penetrasi 5G di Tanah Air. Operator disarankan membundel paket data khusus 5G dengan ponsel 5G untuk mendorong penetrasi 5G di masyarakat.

Ketua Program Studi Magister Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) Ian Yosef M. Edward mengatakan pandemi Covid-19 telah membuat daya beli masyarakat Indonesia menurun.

Hal ini membuat penetrasi ponsel pintar 5G di masyarakat menjadi terhambat. Masyarakat memprioritaskan dana yang dimilikinya untuk kebutuhan sehari-hari dibandingkan untuk berganti ponsel pintar.

Tidak hanya itu, kata Ian, destinasi wisata yang awalnya menjadi target pergelaran jaringan 5G juga sedang lesu dihantam pandemi, sehingga pergelaran 5G makin sulit.

“Masyarakat melihat skala prioritas saat ini. Tidak hanya dikalangan menengah, juga kalangan menengah ke atas,” kata Ian, Rabu (28/7/2021).

Di samping itu, kata Ian, kebijakan Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) juga memiliki dampak terhadap perlambatan penetrasi 5G. Mal dan toko tempat pembelian ponsel pintar 5G tutup. Penjualan lewat kanal digital belum optimal.

Ian mengusulkan agar penetrasi 5G operator makin melesat, operator perlu menggandeng vendor ponsel.

Paket data khusus 5G dijual bersamaan dengan ponsel 5G dengan harga yang terjangkau. Cara ini dapat menarik masyarakat untuk beralih ke 5G karena mereka mendapat peluang untuk membeli gawai 5G plus kuota data, dengan harga murah.

“Jadi jualannya dibundel. Ada ponsel, kuota data sama satu lagi aplikasi, jika platform dagang el juga dilibatkan,” kata Ian.

Sekadar informasi, hingga saat ini dua dari lima operator seluler Tanah Air telah menggelar 5G. PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) komersialisasi 5G pada 27 Mei 2021, sedangkan PT Indosat Tbk. (ISAT) komersialisasi pada 8 Juni 2021.

Telkomsel menggelar 5G di lima 9 kota, adapun Indosat di 5 kota. Solo dan Jakarta menjadi kota yang sama-sama merasakan 5G pada tahap awal. Adapun XL Axiata dan Smartfren masih berencana untuk ikut uji layak operasi untuk 5G.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper