Bisnis.com, JAKARTA – Halodoc menyatakan senantiasa berkoordinasi erat dengan Kementerian Kesehatan untuk menekan angka peningkatan kasus Covid-19.
Chief Product Officer Halodoc Alfonsius Timboel mengatakan saat ini perusahaan terus memastikan bahwa pelaksanaan telemedisin gratis sesuai dengan petunjuk teknis yang berlaku, yaitu hanya yang mendapatkan pesan WhatsApp dari Kemenkes dengan centang hijau.
“Data tersebut merupakan hasil PCR atau Swab Antigen positifnya telah terdaftar di database New All Record (NAR) serta terbatas di DKI Jakarta untuk sementara waktu ini,” ujarnya, Kamis (22/7/2021).
Lebih lanjut, dia menjelaskan dengan menggunakan kode voucer dan tautan yang terdapat dalam pesan instan dari WhatsApp tersebut, pasien dapat melakukan 1 kali konsultasi dengan dokter di aplikasi Halodoc.
Alfonsius melanjutkan, jika pasien dinyatakan sesuai kriteria untuk melakukan isoman, mitra dokter Halodoc akan memberikan resep digital yang dapat digunakan oleh pasien untuk menebus obat secara cuma-cuma yang disediakan oleh Kemenkes melalui gerai apotek Kimia Farma yang bekerja sama dalam program ini.
Tidak hanya itu, dia mengatakan untuk memastikan layanan prima bagi masyarakat, perusahaan telah mengalokasikan puluhan dokter khusus untuk berpartisipasi memberikan konsultasi daring bagi pasien-pasien positif Covid-19 sehingga dapat tetap diakses selama 24 jam.
Selain itu, dia mengatakan bersama Aliansi Telemedik Indonesia (Atensi), mereka juga selalu berkoordinasi erat dengan Kementerian Kesehatan untuk memastikan bahwa program ini dapat berjalan sebagaimana mestinya sebagai mitigasi jika terdapat hal-hal yang perlu menjadi perhatian bersama.
“Kami siap untuk mengerahkan ekosistem layanan kami untuk mempercepat penanganan Covid-19,” katanya.
Dia menyebutkan, saat ini fokus perusahaan adalah akses kesehatan yang mudah dan aman bagi masyarakat dan sesuai dengan tata laksana yang ditetapkan oleh pemerintah maupun asosiasi profesi medis.
Sementara itu, saat ditanyakan mengenai realisasi kinerja layanan di platform mereka. Alfonsius mengatakan perusahaan mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam kurun setahun terakhir.
“Jika dibandingkan dengan 2019, pengunduh aplikasi Halodoc pada 2020 meningkat hingga 2 kali lipat, transaksi layanan konsultasi dokter berbayar meningkat hingga hampir 10 kali lipat,” ujarnya.