Pengembang Lokal Sebut Persaingan di Pasar Konsol Gim Stagnan

Akbar Evandio
Selasa, 15 Juni 2021 | 19:48 WIB
Warga bermain game online di Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Rahmad
Warga bermain game online di Lhokseumawe, Provinsi Aceh, Kamis (3/1/2019)./ANTARA-Rahmad
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pengembang gim lokal menilai persaingan di platform konsol gim cenderung stagnan lantaran pasarnya yang masih tersegmentasi. 

CEO Anantarupa Studio Ivan Chen mengatakan hingga saat ini kehadiran banyak perusahaan besar masuk ke industri konsol gim belum memberikan dampak signifikan.

“Opsi untuk pengembang lokal bertambah, tetapi dengan banyaknya jumlah pengembang gim dan pasar gim konsol yang tersegmentasi, persaingan di platform ini juga tinggi. Sebagai perbandingan, data IDC juga menjelaskan jumlah transaksi gim di platform mobile mencapai US$120 miliar, sedangkan di platform konsol handheld hanya US$4 miliar,” ujarnya, Selasa (15/6/2021).

Menurutnya, tantangan  pengembang Lokal hingga saat masih sama, yaitu tidak adanya ekosistem untuk industri kreatif atau konten. Alhasil, para pengembang gim lokal tidak bisa mengejar ketinggalan dengan laju industri gim global, meskipun banyak perusahaan besar merambah sektor tersebut.

Sebagai gambaran, Apple dikabarkan tengah dalam keputusan untuk terjun ke bisnis konsol gim. Hal ini diungkap pertama kali oleh pengguna Twitter @FrontTron di mana melalui unggahan tweet-nya, dia mengatakan, Apple sedang mengembangkan konsol gim hybrid portabel yang mirip dengan Nintendo Switch.

Sebaliknya di Indonesia, PT Metrodata Electronics Tbk. (MTDL) juga menyebutkan telah menambah mitra baru dengan menjadi distributor resmi TEAM Group Inc untuk memenuhi permintaan konsol gim, PC, dan Notebook yang terus meningkat diikuti dengan permintaan komponen komputer.

CEO sekaligus Co-founder Agate Arief Widhiyasa pun mengatakan selalu ada sisi positif dari masuknya perusahaan besar ke industri gim

“Ada kesempatan baru buat pengembang gim lokal juga bertambah. Tapi tetap pekerjaan rumah utama pengembang lokal adalah meningkatkan kualitas karya-karyanya agar bisa langsung bersaing di level global,” katanya.

Penyebabnya, Arief meyakini dengan pasar yang makin bertumbuh selama pandemi ini Covid-19, maka masa depan akan cukup cerah dari sisi pasar gim.

“Namun kembali, untuk pertumbuhan pemain lokal sangat bergantung pada kemampuan masing-masing bisa mengejar kualitas global. Karena pemain gim itu tidak mengenal lokal atau global, adanya gim bagus atau tidak bagus. Jadi, kalau ini belum beres, percuma juga ada kesempatan [hadirnya konsol] baru, belum sanggup disikapi,” ujarnya.

Berdasarkan data Newzoo, gim mobile menjadi penyumbang terbanyak pendapatan industri gim global dengan US$77,3 miliar di mana penghasilannya mencapai 49 persen dari total pendapatan bisnis gim global.

Laporan tersebut juga memprediksi di tengah pandemi Covid-19, pendapatan industri gim dunia diperkirakan mencapai US$217 miliar pada 2023.

Adapun, pasar gim akan mencapai US$189,3 miliar atau sekitar Rp689 triliun pada 2021. Pendapatan fantastis tersebut didorong oleh berkembangnya pasar gim di kawasan Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika Utara.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper