Bisnis.com, JAKARTA – Pabrikan ponsel pintar asal China, Huawei menyikapi kelangkaan material cip dengan berencana akan melepaskan pasar kelas bawah (low end).
Dikutip melalui Bloomberg, sebelumnya beberapa karyawan dari toko resmi Huawei, MyDrivers, mengatakan bahwa perusahaan menjual sedikit perangkat ponselnya di mana hampir setiap model gawai di toko sudah habis.
MyDrivers pun menyebutkan bahwa di lima toko mereka hanya terdapat empat model ponsel Huawei yang dijual yang mana dari keempat model itu, ponsel kelas bawah tidak ada sama sekali.
Tidak hanya itu, Toko resmi Huawei di Chengdu, China juga tidak lagi menjual ponsel Huawei seri Nova yang ditujukan untuk pelajar di mana dari varian ini, hanya tersisa Nova 8 Pro yang jumlahnya pun terbatas. Bahkan, untuk harga Nova 8 Pro tidak tergolong kelas bawah, yaitu US$617 atau sekitar Rp8,8 juta).
Selain Huawei pabrikan ponsel pintar lainnya, seperti Samsung juga akan dikabarkan bakal menunda sementara produksi ponsel kelas menengah mereka tahun ini, di mana sumber Bloomberg yang mengetahui masalah itu menyampaikan bahwa produk baru akan ditangguhkan.
"Ini karena kekurangan pasokan cip dari Qualcomm," kata Sumber, Senin (14/6/2021).
Namun, Samsung membantah kabar tersebut mereka mengatakan tidak dapat membahas detail produk yang belum dirilis dan tidak ada yang ditentukan mengenai dugaan penangguhan produksi," kata Samsung.
Sekadar informasi, untuk menanggulangi kelangkaan cip salah satu langkah yang ditempuh oleh Samsung yakni menggandeng mitra luar negeri dan membuat pabrik cip US$17 miliar atau Rp238 triliun di Austin, Texas, Amerika Serikat (AS).
Perusahaan juga menyiapkan lahan 650.000 meter persegi untuk membangun pabrik. Rencananya, pabrik dibangun pada kuartal II/2021 dan diharapkan bisa beroperasi pada kuartal III/2023.
Selain Texas, Samsung mencari lokasi alternatif di Arizona dan New York. Sejauh ini, Samsung mengkaji ketiga lokasi ini karena mempertimbangkan akses talenta digital, ekosistem cip, dan kecepatan pemasaran.