Bisnis.com, JAKARTA – Langkah sejumlah startup unikorn Indonesia memilih opsi penawaran saham umum perdana (initial public offering/IPO) diyakini meningkatkan minat pemodal untuk menyuntikan dana di sektor teknologi digital.
Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan IPO pun turut menjadi strategi para pemodal untuk keluar dari perusahaan yang melantai di bursa sehingga untuk bisa exit atau keluar, pemodal dapat menunggu hingga sebuah perusahaan mencapai target tertentu atau melalui skema IPO.
“Makin besar kapitalisasi sebuah perusahaan pada saat IPO akan membuat lebih banyaknya investor bisa turut serta termasuk investor dengan ticket size besar sehingga opsi likuiditas yang lebih beragam tentu akan membuat animo investor makin yakin masuk ke sektor ini,” katanya, Rabu (9/6/2021).
Edward pun meyakini langkah IPO memberikan potensi exit yang lebih besar sehingga minat pendanaan terhadap perusahaan rintisan digital baru di Tanah Air bisa tumbuh di atas 10 persen.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Startup Teknologi Indonesia (Atsindo) Handito Joewono menilai IPO menjadi salah satu opsi terbaik bagi pendanaan startup, apalagi yang memiliki rencana bisnis untuk jangka panjang.
“IPO jadi opsi terbaik, karena variasi sistem pendanaan harus terus didorong. Ketergantungan pada investor yang membeli startup dan tidak hanya saham startup perlu diiringi dengan opsi membeli saham startup sehingga ketersediaan pilihan pendanaan makin melimpah,” ujarnya.
Namun, Handito mengatakan bahwa opsi IPO bukanlah langkah tunggal bagi startup untuk bisa bertahan dalam masa pandemi Covid-19. Sebab, exit strategy berupa Merger dan akuisisi (M&A) dan konsolidasi startup juga menjadi opsi yang tepat untuk dilakukan.
Untuk diketahui, exit strategy adalah pendekatan yang direncanakan untuk mengakhiri investasi dengan cara yang akan memaksimalkan keuntungan atau meminimalkan kerugian.
“IPO menjadi salah satu opsi tetapi bukan opsi satu-satunya, apalagi buat startup yang didirikan dan dibesarkan di Indonesia. Startup bakal aktif melirik jalur akuisisi demi mencapai pertumbuhan non-organik perusahaan, produk, atau talenta digital,” katanya.