Seluruh Wilayah Banten Berpotensi Alami Bencana Hidrometeorologi dan Kegempaaan

Ni Luh Anggela
Rabu, 2 Juni 2021 | 13:52 WIB
Ilustrasi seismograf. Alat ini merupakat perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi./Antara
Ilustrasi seismograf. Alat ini merupakat perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi./Antara
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Seperti yang telah diketahui, beberapa daerah di Banten khususnya di pesisir Selat Sunda selalu menjadi perhatian pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pemerntah pusat terkait masalah kegempaan. Sejumlah wilayah yang menjadi daerah rawan bencana di Banten diantaranya wilayah Banten Selatan.

“Selama ini, kita selalu mewaspadai potensi bencana gempa bumi dan tsunami. Tetapi ada yang kita kesampingkan yaitu bencana hidrometeorologi dan itu tidak kalah berbahayanya untuk provinsi Banten” kata Tarjono, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Klas 1 Maritim, dalam dialog Dinas Komunikasi Informatika Statistik dan Persandian Provinsi Banten “Hidrometeorologi dan Kegempaaan di Banten mengutip dari kanal Youtube Pemerintah Provinsi Banten.

Bencana hidrometeorologi merupakan bencana yang diakibatkan oleh parameter-parameter (curah hujan,kelembaban,temperatur,angin) meteorologi.

“Bencana hidrometeorologi ini dibagi menjadi dua, basah dan kering. Ketika terjadi bencana basah, potensi kebencanaannya bisa menimbulkan banjir, tanah longsor, dan banjir bandang. Ketika terjadi bencana kering, potensi kebencanaannya menimbulkan kebakaran hutan atau lahan” tambahnya.

Seluruh daerah Banten diperkirakan berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi.

Selain berpotensi mengalami bencana hidrometeorologi, Banten juga berpotensi mengalami kegempaan.

“Potensi kegempaan di Banten cukup tinggi. Data 2020, tercatat gempa di Banten 820. Kemudian di awal tahun 2021 sudah tercatat gempa di Banten sekitar 160.” kata Nana Suryana, Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Banten.

Untuk menghadapi bencana tersebut BPBD Provinsi Banten sudah membuat beberapa program.

“Dari sisi kebijakan, kita sudah membuat beberapa program. Pertama layanan kebencanaan pembentukan desa tanggul bencana dan latihan kapasitas aparatur. Kedua, tahun ini ada program baru yaitu latihan kebencanaan dan mitigasi bencana bersama relawan-relawan yang ada di wilayah-wilayah kabupaten kota.” katanya.

Tarjono, Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Klas 1 Maritim, memberikan beberapa hal yang bisa dilakukan masyarakat ketika terjadi bencana.

“Di dalam keluarga harus ada mitigasi kesepakatan bersama. Ketika terjadi gempa bumi, atau bencana apapun yang di rasa membahayakan, diantara keluarga jangan saling mencari. Harus ada kesepakatan, ketika terjadi gempa yang dirasa berbahaya, kita langsung menuju ke tempat yang lebih aman. Katakanlah di satu bukit ada pohon besar, kita ketemu disitu. Ini perlu ditularkan kepada masyarakat.” kata Tarjono.

“Ketika terjadi suatu bencana yang membahayakan, segera selamatkan diri masing-masing dan segera menuju meeting point yang sudah disepakati bersama” tambahnya.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper