Bisnis.com, JAKARTA – Program Literasi Digital Nasional (LDN) yang diinisiasi pemerintah dinilai dapat meningkatkan indeks literasi digital di Indonesia. Sebab, program ini membuka akses dan optimalisasi penggunaan teknologi, khususnya teknologi digital bagi seluruh masyarakat.
Berdasarkan hasil survei literasi digital nasional 2020, secara nasional, indeks literasi digital di Indonesia masih berada pada level sedang, yaitu di angka 3,17 poin dengan indikator di angka 1—4.
Adapun, untuk subindeks informasi dan literasi data mendapat 3,17 poin; subindeks komunikasi dan kolaborasi 3,38 poin; subindeks keamanan 3,66 dan subindeks kemampuan teknologi di angka 3,66.
“Indeks digital ini sudah terus baik dan melalui kegiatan ini diharapkan kesadaran digital masyarakat juga mulai membaik.Perkiraan saya bisa naik dari 3,17 bisa meningkat lagi sampai 3,30—3,40,” ujar Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dianta Sebayang, Kamis (20/5/2021).
Sementara itu, Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi mengatakan indeks tersebut masih belum mencerminkan mengenai keadaan literasi digital Indonesia saat ini.
“Jangan sampai kita punya indeks literasi digital yang bagus, tetapi hanya kosmetik. Sebab sampai sekarang soal literasi masih jadi kendala, baik jumlah yang terliterasi maupun hasil literasinya,” katanya.
Menurutnya, saat ini perlu ada percepatan dan kolaborasi dari semua komponen bangsa. Termasuk transformasi gerakan literasi digital nasional. Sebab, kebutuhan mengenali ruang digital dengan lebih baik makin mendesak setiap harinya.
Sekadar catatan, Pemerintah menargetkan 50 juta masyarakat Indonesia memiliki literasi digital sampai 2024, di mana upaya itu akan berlangsung melalui pelatihan keterampilan dan peningkatan kompetensi di bidang digital dalam Program Literasi Digital Nasional (LDN).