Kabel Bawah Laut Telkom di Papua Putus, Palapa Ring Timur Jadi Andalan

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 5 Mei 2021 | 13:49 WIB
Pekerja mengawasi proses bongkar muat kabel serat optik proyek Palapa Ring Paket Timur di Depo PT. Communication Cable Systems Indonesia (CCSI), Cilegon, Banten, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Pekerja mengawasi proses bongkar muat kabel serat optik proyek Palapa Ring Paket Timur di Depo PT. Communication Cable Systems Indonesia (CCSI), Cilegon, Banten, Selasa (5/6/2018)./JIBI-Felix Jody Kinarwan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Palapa Ring Timur menjadi salah satu andalan untuk menjaga layanan data di Papua, setelah Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut (SKKL) milik PT Telkom Indonesia Tbk. putus.

Direktur Utama Badan Aksesibilitas dan Telekomunikasi dan Informasi (Bakti) Anang Latif mengatakan sebesar 50 persen atau sektiar 500Mbps dari total kapasitas 1Gbps Palapa Ring Timur di Jayapura digunakan oleh Telkom. Sementara itu 500Mbps sisanya dimanfaatkan oleh PT Mora Telekomunikasi Indonesia.

“Saat ini Telkom dan Moratelindo sedang bicarakan kapasitas yang tersedia untuk mendukung redundant ini,” kata Anang kepada Bisnis, Rabu (5/5/2021).

Anang mengatakan jika Telkom ingin mengambil lebih dari 500 Mbps, maka dapat berbicara dengan Moratelindo mengingat sebagian kapasitas digunakan oleh Moratelindo.

Sebelumnya, Vice President Corporate Communication Telkom Pujo Pramono mengatakan lokasi kabel serat optik yang terputus berada di kedalaman 4.050m. Telkom menduga kabel putus karena faktor alam.

Telkom mengupayakan agar SKKL kembali beroperasi normal pada minggu pertama Juni 2021. Saat ini, Telkom masih fokus untuk mempercepat proses pemulihan layanan TelkomGroup di Jayapura yang terdampak putusnya SKKL SMPCS ruas Biak – Jayapura.

Proses perbaikan dilakukan melalui pemanfaatan jaringan Palapa Ring Timur milik pemerintah, pemanfaatan link satelit, dan penggunaan IP Radio terrestrial.

“Layanan telepon dan SMS baik mobile maupun fixed broadband sudah dapat digunakan pelanggan di Jayapura, Sarmi dan Sentani. Sementara untuk layanan data, sudah mulai pulih secara bertahap dan terbatas, termasuk layanan Enterprise,” kata Pujo.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper