44 Persen Pengembang Gim Tunda Proyek Akibat Covid-19

Syaiful Millah
Sabtu, 1 Mei 2021 | 17:12 WIB
Mobile game berbasis Endless runner, Crash Bandicoot: On The Run. /Istimewa
Mobile game berbasis Endless runner, Crash Bandicoot: On The Run. /Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Survei terbaru yang dilakukan oleh Game Developers Conference (GDC) menunjukkan sejauh mana pandemi Covid-19 telah memengaruhi perkembangan industri gim global. 

Dalam konteks positif, pandemi telah meningkatkan industri secara umum dengan lebih banyak orang beraktivitas dari rumah. Selain itu, pengalaman kerja dari rumah diklaim meningkatkan produktivitas pengembangan gim. 

Survei menunjukkan sekitar 44 persen pengembang gim menyatakan bahwa proyek yang sedang berjalan harus mengalami penundaan pada tahun lalu, sebagai akibat langsung dari wabah virus corona baru. 

Selain itu, sekitar 7 persen pengembang yang disurvei menyatakan tidak memiliki proyek aktif dalam pengembangan selama setahun terakhir. Menariknya, sekitar 49 persen pengembang mengatakan tidak mengalami penundaan apa pun. 

Selain penundaan, Covid-19 juta telah mengubah cara media dibuat dari film ke gim dengan adanya pergeseran pola kerja dari kantor ke rumah. Sekitar 35 persen melaporkan manfaat dari pergeseran tersebut. 

Survei juga mencakup sejumlah tren lain di industri yang telah meningkat selama 2020, termasuk kenaikan langganan layanan, seperti Xbox Game Pass dan PlayStation Now. 

Secara keseluruhan, tahun lalu telah melakukan banyak hal untuk membentuk industri gim dan sulit mengatakan apakah proses dan capaian yang ada akan kembali setelah pandemi berakhir. 

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Syaiful Millah
Editor : Fatkhul Maskur
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper