Smart Hospital Berikan Pengalaman Terbaik untuk Para Pasien di Rumah Sakit

Andhika Anggoro Wening
Rabu, 28 April 2021 | 22:39 WIB
Ilustrasi/Istimewa
Ilustrasi/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Digitalisasi rumah sakit dapat menjadi solusi yang efektif dalam memenuhi ekspektasi masyarakat khususnya pasien di era normal baru yang menuntut rasa aman dan nyaman lebih dari sebelumnya.

Digitalisasi rumah sakit, dalam hal ini, harus dapat mengintegrasikan sistem manajemen bangunan, tata udara, listrik dan asset (peralatan medis dan layanan konsumen) untuk dapat menghasilkan wawasan real-time berbasis data. Nantinya data tersebut bisa membantu manajemen rumah sakit dalam pengambilan keputusan yang lebih efektif dan tepat sasaran. Tujuannya adalah untuk memberikan pengalaman terbaik dalam hal keamanan, keselamatan dankenyamanan bagi pasien dan keluarganya.

Dalam diskusi media virtual bertajuk “Hadapi Era Normal Baru Melalui Penerapan Teknologi Smart Hospital” yang diselenggarakan Schneider Electric, Rabu (28/4/2021), dr.Kuntjoro Adi Purjanto, M.Kes, Ketua Umum Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia mengatakan bahwa Pandemi Covid-19 menjadi sebuah titik balik bagi sektor kesehatan di seluruh dunia.

Tidak hanya dituntut untuk dapat menjadi garda terdepan dalam penanganan virus baru dimana dibutuhkan banyak observasi medis untuk penanganan yang tepat, namun di sisi lain juga harus memastikan kesiapan infrastruktur, sarana dan prasarana rumah sakit untuk menghadapi lonjakan pasien.

Belum lagi harus menghadapi ketakutan masyarakat umum akan potensi penyebaran virus Covid-19 melalui udara di lingkungan rumah sakit, yang sebenarnya di dalam infrastruktur rumah sakit telah dipersiapkan untuk mengantisipasi hal tersebut.

“Untuk memperkuat infrastruktur operasional, sejak beberapa tahun terakhir sektor rumah sakit juga sudah mulai mengarah pada penerapan teknologi smart hospital. Ke depannya, digitalisasi ini akan semakin dibutuhkan di era normal baru."

"Manajemen rumah sakit perlu memetakan strategi digitalnya dengan lebih komprehensif untuk dapat memaksimalkan keamanan, efisiensi operasional dan menciptakan pengalaman terbaik bagi pasien dan keluarganya,” lanjut dr.Kuntjoro.

Dalam perencanaan digitalisasi infrastruktur, manajemen rumah sakit harus memiliki perencanaan mekanikal dan elektrikal yang terintegrasi.

“Memastikan suplai listrik yang memadai 24/7 tanpa adanya gangguan, pengaturan sistem tata udara yang baik, perencanaan pemeliharaan berkala terhadap sarana dan prasarana rumah sakit, serta jaminan keselamatan pasien dari bahaya listrik dan kebakaran merupakan tujuan utama dalam digitalisasi infrastruktur rumah sakit,” ungkap Ir. Achmad Sutowo Sutopo, Ketua Umum Himpunan Ahli Elektro Indonesia.

Mengakomodasi kebutuhan rumah sakit ini, Schneider Electric melalui arsitektur EcoStruxure for Health care yang terdiri dari produk terhubung, edge control,  apps, analytics & services memungkinkan manajemen rumah sakit mengintegrasikan sistem manajemen bangunan, tata udara, listrik dan asset dalam satu platform.

Tidak hanya itu, prefabricated modular intensive care unit dari Schneider Electric juga dapat menjadi solusi memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam menyediakan ruangan ICU temporer yang sesuai dengan standar pedoman teknis prasarana rumah sakit yang berlaku.

Ferry Kurniawan, Country Segment Business Leader, Healthcare & Real Estate Schneider ElectricIndonesia menjelaskan “EcoStruxure for Healthcare didesain dengan sistem platform terbuka berbasis Internet of Things untuk mendorong transformasi digital dalam pengelolaan energi dan otomasi."

"Platform ini memberikan visibilitas dan kontrol terhadap seluruh infrastruktur rumah sakit melalui real-time monitoring, mobile insight, kemampuan digital twin, dan manajemen risiko yang proaktif. Arsitektur EcoStruxure for Healthcare telah terbukti dapat meningkatkan uptime hingga15 persen, meningkatkan keandalan dan keamanan asset hingga 20 persen, mengoptimalkan kinerja jaringan listrik, dan mengurangi troubleshooting hingga 20 persen sehingga dapatmencegah terjadinya kerusakan pada peralatan medis dan bahaya sengatan listrik & putusnya ketersediaan listrik yang dapatmengancam keselamatan pasien.”

Dalam hal manajemen gedung, EcoStruxure for Healthcare memungkinkan manajemen rumah sakit untuk melakukan efisiensi operasional dengan melakukan pemeliharaan prediktif dan preventif atas kinerja gedung, dan memberikan kenyamanan lebih kepada pasien.

Manajemen rumah sakit juga dapat mengontrol sistem tata udara secara otomatis dan berkala di seluruh ruangan untuk memastikan temperatur, sirkulasi, tekanan ruangan, dan kelembaban udara terjaga untuk mencegah terjadinya penyebaran dan perkembangbiakan virus di lingkungan rumah sakit, sesuai regulasi & pedoman teknis yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Sementara itu solusi Pre-fabricated modular ICU menawarkan solusi dalam penyediaan kapasitas ruang medis darurat dengan memanfaatkan peralatan pra-fabrikasi dan plug-and-play.

Schneider Electric bersama mitranya membangun ruang medis darurat all-in-one dan mengkonfigurasi ulang ruang yang ada menjadi ruang ICU dan ruang klinik.

Melengkapi ruang medis darurat tersebut dengan kontrol HVAC mandiri, sistem TI dan solusi distribusi listrik yang andal. Solusi Pre-fabricated modular ICU ini telah digunakan oleh banyak rumah sakit di Mexico, Italia, Paraguay dan termasuk beberapa rumah sakit di Indonesia.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper