Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia (BI) mendorong masyarakat untuk menjadikan platform dompet digital sebagai layanan penyaluran donasi dan zakat selama Ramadan 2021.
Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fitria Irmi Triswati mengatakan terdapat peran penting transaksi digital sebagai gim changer yang memudahkan masyarakat berbagi dengan sesama selama pandemi Covid-19.
“Menurut Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah FEB UI tahun 2020, selama pandemi transaksi zakat, infak, dan sedekah mengalami pertumbuhan 26,1 persen berkat peningkatan adopsi teknologi digital oleh lembaga amil zakat,” katanya lewat diskusi virtual, Kamis (22/4/2021).
Lebih lanjut, dia melihat masih banyak orang yang belum pernah membayar zakat menjadi terdorong untuk melakukannya secara digital di masa pandemi, di mana sebagian di antaranya adalah milenial.
“Kami harap upaya edukasi pembayaran digital untuk pembayaran zakat ini dapat terus ditingkatkan untuk semakin membantu masyarakat dan bergotong-royong membantu para mustahik yang membutuhkan,” ujar Fitria.
Menurutnya, digitalisasi tidak menghalangi masyarakat untuk melaksanakan pembayaran zakat dengan makin banyak pembayaran secara digital diharapkan dapat memutus rantai penyebaran pandemi Covid-19.
Dia menilai manfaat dari transaksi digital adalah keadaan uang yang tercatat dan masuk ke dalam platform akan lebih transparan, minim risiko uang palsu, pencurian, dan bebas biaya potongan sehingga zakat akan disetor secara 100 persen.
“Tren berdonasi dan zakat digital akan terus meningkat mengingat masyarakat Indonesia yang telah terbiasa berbagi di mana Indonesia sempat menduduki peringkat teratas yang paling dermawan menurut riset World Giving Index (WGI) pada 2018. Mari sama-sama go digital yaitu melakukan transaksi secara digital. Selanjutnya, sinergi transformasi transaksi digital ini harus terus dipelihara dan ditingkatkan,” kata Fitria.