Baznas: Zakat Digital Sumbang 30 Persen Target Nasional

Akbar Evandio
Kamis, 22 April 2021 | 20:49 WIB
Badan Amil Zakat Nasional/Istimewa
Badan Amil Zakat Nasional/Istimewa
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) menargetkan untuk mengumpulkan zakat, infak dan sedekah (ZIS) sebesar Rp503 miliar, dengan target 30 persen berasal dari transaksi digital.

Pimpinan Baznas Rizaludin Kurniawan mengatakan untuk merealisasi target tersebut mereka meluncurkan Gerakan Cinta Zakat untuk mempopulerkan zakat sebagai bentuk kasih sayang untuk para fakir miskin sekaligus jaring pengaman sosial bagi para mustahik terutama dalam membantu pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19.

“Kami meluncurkan gerakan ini karena ingin mengenalkan peran zakat yang lebih efisien melalui platform digital. Peran teknologi memberikan peningkatan dari sisi pembayaran uang elektronik di mana potensi zakat Negara ini sekitar Rp300 Triliun menurut Pusat Kajian Baznas,” ujarnya lewat diskusi virtual, Kamis (22/4/2021).

Namun, dia menyadari meskipun pembayaran lewat digital lebih mudah, tetapi masih terdapat kendala di masyarakat. Khususnya, mengenai sosialisasi keabsahan pembayaran zakat lewat kanat digital.

“Hanya di sosialisasi [tantangannya]. Namun, zakat itu wajib dan melalui platform digital tetap sah, karena syarat sahnya itu ada niat pribadi dan ada perpindahan harta. Bahkan, platform juga terus melakukan pembaruan dengan melampirkan doa, nilai, dan bukti setor. Ini untuk menyempurnakan dan memberikan kenyamanan. Tetap sah walau tidak ada ijab qabul secara tatap wajah,” tuturnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan Baznas mengalami kenaikan 191 persen pembayaran pembayaran zakat lewat kanal digital pada 2020 dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

“Oh iya, ada peningkatan dan Baznas pusat perolehan digital itu Rp90 miliar ini lewat digital dan trennya terus meningkat,” ujar Rizal.

Sendada, Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dianta Sebayang meyakini adanya peningkatan persentase bagi masyarakat untuk donasi dan zakat melalui dompet digital pada tahun ini lebih dari 10 persen.

“Penggunaan Quick Response Indonesian Standard (QRIS) sudah umum kita lihat di Masjid. Maka, saya lihat kolaborasi antar dompet digital, OPZ, penerima manfaat dan masyarakat umum menjadi penting demi perbaikan ekosistem zakat 4.0,” kata Dianta.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper