Moratelindo Ingin Tambah SKKL Jakarta - Singapura

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 6 April 2021 | 12:53 WIB
Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) Galumbang Menak didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, usai due diligence meeting & investor gathering penawaran umum sukuk ijarah berkelanjutan I Moratelindo tahap I tahun 2019 dengan target dana yang akan dihimpun mencapai Rp3 triliun, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Direktur Utama PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) Galumbang Menak didampingi direksi lainnya memberikan penjelasan mengenai kinerja perusahaan, usai due diligence meeting & investor gathering penawaran umum sukuk ijarah berkelanjutan I Moratelindo tahap I tahun 2019 dengan target dana yang akan dihimpun mencapai Rp3 triliun, di Jakarta, Rabu (12/6/2019)./Bisnis-Dedi Gunawan
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Kebutuhan akan kapasitas bandwidth internasional yang terus meningkat membuat PT Mora Telematika Indonesia mempertimbangkan untuk menambah Sistem Komunikasi Kabel Bawah Laut (SKKL) yang menghubungkan Jakarta dengan Singapura.

Presiden Direktur PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) Galumbang Menak mengatakan saat ini perseroan masih membahas dengan perusahaan lain yang akan terlibat dalam pengembangan SKKL internasional tersebut.

Jika pembahasan berjalan mulus, SKKL internasional yang dioperasikan Moratelindo akan bertambah satu.  

“Kami mau bangun Jakarta-Singapura. Kami juga bicara dengan mitra lain supaya investasi tidak terlalu berat. Target kami berjalan tahun depan,” kata Galumbang kepada Bisnis, Senin (5/4/2021).

Galumbang menjelaskan kehadiran SKKL internasional baru bertujuan untuk meningkatkan kapasitas yang dimiliki. Permintaan terhadap bandwidth internasional terus meningkat, sedangkan kapasitas yang ada terbatas.  

Dia memperkirakan saat ini kebutuhan bandwidth internasional di Indonesia mencapai 30 Tbps, jumlah tersebut akan meningkat sekitar 2 kali lipat pada tahun depan, seiring dengan adopsi digital yang tumbuh pesat dan penetrasi internet yang makin merata.

Kebutuhan akan bandwidth juga dipengaruhi oleh perkembangan teknologi, di mana pemerintah berencana mengimplementasikan 5G di 13 wilayah pada 2024.    

“Sekarang kebutuhannya sekitar 30 Tbps maka tahun depan bisa 70 Tbps,” kata Galumbang.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper