Bisnis.com, JAKARTA - Memasuki kuartal pertama tahun 2021, SiCepat Ekspres telah mendapatkan pendanaan dari sejumlah investor sebesar US$170 Juta atau sekitar Rp2,4 Triliun sekaligus menjadi pendanaan Series B terbesar di Asia Tenggara.
Sejumlah investor yang telah mendanai SiCepat Ekspres antara lain Falcon House Partners, Kejora Capital, DEG (the German Development Finance Institution), Asia Based Insurer, MDI Ventures (by Telkom Indonesia), Indies Capital, Pavilion Capital (Temasek Holdings Subsidiary), Tri Hill dan Daiwa Securities.
The Kim Hai, CEO SiCepat Ekspres mengatakan pendanaan yang diterima SiCepat Ekspres ini untuk memperkuat posisi SiCepat Ekspres sebagai ekspedisi dengan layanan logistik terintegrasi yang melayani e-commerce.
"Saat ini kami merencanakan perluasan jaringan, seiring dengan berkembangnya pasar e-commerce. Layanan terintegrasi kami juga senantiasa membantu perkembangan bisnis para UMKM terutama yang memiliki produk-produk lokal, agar dimasa sulit seperti sekarang masih bisa bertahan dan berkembang, dengan memberikan beberapa layanan promosi dan tarif yang kompetitif,” jelasnya, dalam keterangan pers, Sabtu (6/3/2021).
Perusahaan yang telah membukukan laba tersebut akan melakukan investasi lebih lanjut dalam memperluas layanan logistik dan infrastrukturnya.
Saat ini SiCepat Ekspres menyediakan layanan Penjemputan (first-mile) & Pengiriman (last-mile), Pergudangan (fulfillment center), Layanan Pendukung Perdagangan (commerce-enabling services), Distribusi Online dan Logistik Jarak Menengah (middle-mile logistic).
Dengan penataan layanan logistik unik seperti ini, SiCepat Ekspres dianggap sebagai salah satu dari sedikit pemain di pasar logistik Indonesia yang menyediakan layanan logistik terintegrasi untuk ekonomi zaman baru (new economy) ini yang melayani segmen pasar e-commerce dan social commerce.
Sementara itu Sebastian Togelang, Managing Partner & Direktur Kejora Capital menegaskan pertumbuhan e-commerce di Indonesia pada tahun 2020 mencapai sebesar Rp460Triliun dengan proyeksi peningkatan sebesar 21 persen di tahun 2025.
"Kami sangat percaya bahwa SiCepat Ekspres akan tumbuh dan berkembang pesat seiring dengan berkembangnya pasar e-commerce yang telah menyumbangkan 25 persendari total perekonomian digital,” tambahnya.
Di awal tahun 2014 ketika SiCepat Ekspres didirikan, perusahaan ekspedisi ini hanya melayani UMKM yang tersedia di sosial media, kemudian memperluas jaringan ke seluruh Indonesia dan mengembangkan teknologi untuk menyediakan layanan pengantaran dan penjemputan paket di beberapa platform e-commerce.
Pada tahun 2020 SiCepat Ekspres telah mengirimkan lebih dari 1,4 juta paket perhari dengan lebih dari 97 persen tingkat layanan untuk pengiriman satu hari sampai di tempat tujuan. Hal ini menjadikan SiCepat Ekspres menjadi pilihan utama para UMKM dalam memilih layanan ekspedisi, karena layanan terbaiknya.