Bisnis.com, JAKARTA – Sebuah penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa gigi mammoth yang terkubur di Siberia selama lebih dari 1 juta tahun merupakan DNA tertua di dunia yang pernah diurutkan.
Para peneliti mengatakan tiga spesimen – satu berusia 800.000 tahun dan dua berusia lebih dari 1 juta tahun – memberikan wawasan penting tentang mamalia pada Zaman Es raksasa, termasuk warisan kuno mammoth berbulu.
Dilansir dari France24, Kamis (18/2/2021) studi yang diterbitkan di jurnal Nature itu menyatakan genom tersebut jauh melebihi DNA yang diurutkan sebelumnya, yakni seekor kuda yang berumur antara 780.00 hingga 560.000 tahun yang lalu.
“DNA ini sangat tua. Sampelnya seribu kali lebih tua dari sisa-sisa Viking, dan bahkan mendahului keberadaan manusia dan Neanderthal,” kata Love Dalen, profesor genetika evolusioner di Center for Palaeogenetics di Stockholm.
Mammoth itu awalnya ditemukan pada 1970an di Siberia dan disimpan di Russian Academy of Sciences di Moskow, Rusia. Peneliti pertama kali menentukan tanggal spesimen secara geologis, dengan perbandingan dengan spesies lain, yang dikenal unik untuk periode waktu tertentu dan ditemukan di lapisan sedimen yang sama.
Dengan cara itu, peneliti menemukan bahwa dua mamalia itu adalah mammoth stepa purba yang berusia lebih dari 1 juta tahun. Yang termuda dari ketiganya adalah salah satu mammoth berburu paling awal yang pernah ditemukan.
Peneliti juga mengekstraksi data genetik dari sampel kecil bubuk dari setiap gigi mammoth. Setelah terdegradasi menjadi fragmen yang sangat kecil, ilmuwan mampu mengurutkan puluhan juta pasangan basa kimia, yang membentuk untaian DNA dan melakukan perkiraan usia dari informasi genetik.
Ini menunjukkan bahwa mammoth tertua, bernama Krestovka, bahkan lebih tua sekitar 1,65 juta tahun; sedangkan yang kedua, Adycha, berusia sekitar 1,34 juta tahun; dan Chukochya termuda berusia 870.000 tahun.
Dalen mengatakan perbedaan mammoth tertua bisa jadi dianggap remeh dalam proses penanggalan DNA, yang berarti makhluk itu kemungkinan berusia sekitar 1,2 juta tahun, seperti yang ditunjukkan oleh bukti geologi.
Tapi dia mengatakan ada kemungkinan spesimen itu memang lebih tua dan telah mencair dari permafrost pada satu titik dan kemudian terjepit di lapisan sedimen yang lebih muda.
Tom Van der Valk dari Uppsala University mengatakan fragmen DNA seperti teka teki dengan jutaan keping kecil yang jauh lebih kecil daripada yang didapatkan dari DNA modern berkualitas tinggi. Peneliti merekonstruksi bagian dari genom itu menggunakan genom gajah Afrika sebagai cetak biru algoritma.
Studi tersebut menemukan bahwa mammoth Krestovka yang lebih tua mewakili garis keturunan genetik yang sebelumnya tidak dikenal, yang diperkirakan para peneliti berbeda dari mammoth lain pada sekitar dua juta tahun yang lalu dan merupakan nenek moyang dari mammoth yang menjajah Amerika Utara.
Studi ini juga menelusuri garis keturunan dari mammoth stepa Adycha berusia jutaan tahun hingga Chukochya dan mammoth berbulu terbaru lainnya. Mereka menemukan varian gen yang terkait dengan kehidupan di Kutub Utara pada spesimen yang lebih tua, yang menunjukkan bahwa mammoth sudah berbulu jauh sebelum mammoth berbulu muncul.