Bisnis.com, JAKARTA – PT Mandiri Capital Indonesia menyebutkan telah menyiapkan sejumlah dana untuk disuntikan ke perusahaan rintisan (startup) pada tahun ini.
Kendati demikian, Chief Executive Officer Mandiri Capital Eddi Danusaputro mengatakan masih akan berhati-hati dalam melakukan investasi. Adapun, dia menyebutkan aspek yang akan dilirik tahun ini.
“Salah satu aspek pertama adalah apakah ada problematika besar yang sedang diusahakan mereka [startup] untuk diselesaikan dengan produknya dan kemampuan mereka memahami potensi pasar serta model bisnisnya,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (10/2/2021).
Lebih lanjut, Eddi mengatakan bahwa mereka tengah menyiapkan dana di atas Rp100 miliar. Namun, dia melanjutkan untuk angka persisnya masih menunggu persetujuan induk perusahaan yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
“Total lebih dari Rp100 miliar yang menyangkut pendanaan untuk startup baru dan existing portfolio karena kami ada startup yang sebelumnya sudah didanai. Intinya, kami selalu siapkan kantong kiri dan kanan, kiri untuk new investment dan kanan untuk follow on funding,” katanya.
Dia memerinci akan siapkan dana investasi di tiga hingga empat startup baru. Selain itu akan sisihkan untuk follow on funding ke existing investees.
“Untuk pendanaan baru, kami tengah melihat untuk suntikan dana di insurtech dan area-area fintech yang belum dijamah,” ujar Eddi.
Sekadar catatan, Mandiri Capital telah mengucurkan dana investasi lebih dari Rp 1 triliun ke fintech di Indonesia dan baru saja memimpin memberikan pendanaan Seri A+ kepada Startup Point of Sale (POS) berbasis omni channel iSeller pada 2020. Selain itu, Mandiri Capital juga telah berinvestasi ke Mekari, Cashlez, Amartha, Yokke, Privyid, Pten, DAM, Moka, Koinworks, Investree, LinkAja, Crowde, dan Halofina.