Merger Gojek dan Tokopedia Diklaim Makin Dekat Jelang IPO

Akbar Evandio
Rabu, 10 Februari 2021 | 14:47 WIB
Dua orang pengemudi ojek online berbincang di Jalan Thamrin, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ANTARA - M Risyal Hidayatn
Dua orang pengemudi ojek online berbincang di Jalan Thamrin, Jakarta, Senin (17/2/2020)./ANTARA - M Risyal Hidayatn
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Dua startup raksasa Indonesia, Gojek dan Tokopedia dikabarkan tengah menyelesaikan persyaratan untuk merger mereka dan bertujuan untuk mencapai kesepakatan paling cepat bulan ini.

Dikutip melalui Bloomberg, saat ini kedua perusahaan sedang membahas berbagai skenario dengan tujuan akhirnya mendaftarkan entitas gabungan di Jakarta dan Amerika Serikat.

“Penilaian target di pasar umum antara US$35 miliar dan US$40 miliar,” kata salah satu Sumber yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena negosiasi bersifat pribadi seperti dikutip Bisnis.com, Rabu (10/2/2021).

Lebih lanjut, kedua perusahaan rintisan tersebut berencana untuk menciptakan kekuatan besar (internet powerhouse), sebagai ujung tombak bisnis mulai dari pemesanan kendaraan dan pembayaran digital hingga belanja dan pengiriman daring. Adapun saat ini, ketentuan terbaru yang sedang dibahas meminta pemegang saham Gojek untuk memiliki sekitar 60 persen dari entitas gabungan sementara investor Tokopedia memegang 40 persen.

Kendati demikian, terlepas dari rasionya, kedua perusahaan mendekati transaksi sebagai merger yang sederajat, kata sumber tersebut. Salah satu skenario yang dibahas adalah menggabungkan kedua perusahaan sebelum secara bersamaan mencatatkan mereka di Indonesia dan Amerika Serikat (AS).

Namun, skema lain adalah mendaftarkan Tokopedia di Jakarta terlebih dahulu, kemudian bergabung dengan Gojek sebelum mendaftarkan entitas gabungan di AS. Sumber tersebut mengatakan perusahaan belum memutuskan apakah mereka akan memilih untuk mendaftar di AS melalui penawaran umum perdana tradisional atau tujuan khusus melalui jalur akuisisi.

Selain itu, Gojek telah berdiskusi dengan saingannya Grab Holdings Inc. tentang kemungkinan merger, tetapi pembicaraan itu berlarut-larut dan akhirnya gagal. Di antara masalah lain, kesepakatan itu kemungkinan akan menghadapi pertentangan peraturan karena akan menggabungkan dua penyedia utama angkutan sesuai permintaan (on-demand) dan layanan pengiriman di beberapa pasar Asia Tenggara.

Pendiri SoftBank Group Corp. Masayoshi Son, pemegang saham luar terbesar di Grab, awalnya mendorong Chief Executive Officer Grab Anthony Tan untuk membuat kesepakatan dengan Gojek. Namun Son kemudian mengalihkan dukungannya ke aliansi Gojek-Tokopedia.

Sebelumnya, Vice President of Communications Tokopedia Nuraini Razak mengatakan perseroan lebih fokus dalam mempersiapkan IPO di bursa saham dibandingkan dengan urusan merger. Rencananya, Tokopedia akan melakukan dual listing di Indonesia dan Amerika Serikat.

“Saat ini belum ada kegiatan merger. Saat ini kami fokusnya untuk IPO dahulu di Indonesia dan di Amerika Serikat,” ujarnya kepada Bisnis.com.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper