Tren e-commerce Pacu Pertumbuhan Startup Pencatatan Keuangan

Akbar Evandio
Senin, 8 Februari 2021 | 06:34 WIB
Ilustrasi transformasi digital/Flickr
Ilustrasi transformasi digital/Flickr
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Pemodal dinilai makin masif untuk menyuntikan dana ke perusahaan rintisan berbasis pencatatan finansial yang berfokus pada pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) pada tahun ini.

Koordinator Pusat Inovasi dan Inkubator Bisnis Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Dianta Sebayang mengatakan dalam usaha mendigitalisasi UMKM, peran startup menjadi strategi dalam memungkinkan pedagang bisa membuka toko daring mereka.

Pasalnya, kebutuhan UMKM saat ini adalah untuk mencantumkan daftar produknya, mengelola pesanan, menerima pembayaran, melacak pengantaran barang, dan berbicara dengan pelanggan. Hal tersebut yang menjadi peran yang bisa diisi startup

“Memang tren startup pencatatan berkembang, karena secara tidak langsung membantu sektor pemodal atau perbankan untuk mengetahui laporan keuangan suatu unit usaha,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Minggu (7/2/2021).

Menurutnya, pada awal meledaknya implementasi teknologi digital, banyak startup yang menawarkan serangkaian solusi untuk membantu bisnis UMKM berkembang. Mulai dari e-commerce seperti Bukalapak dan Tokopedia hingga sektor ride-hailing seperti Gojek dan Grab.

Dianta melihat peran startup telah berhasil mengubah kebiasaan banyak masyarakat. Bahkan, efek meledaknya volume transaksi di 2 layanan e-commerce terkemuka Indonesia tersebut adalah banyaknya penjual, yang kebanyakan UMKM, menikmati hasilnya.

Selain itu, pemain ride-hailing Gojek dan Grab yang berinovasi dengan penggunaan layanan pesan antar makanan ini adalah berkah bagi mereka yang berjualan makanan. Tak hanya melayani pelanggan yang mampir ke warung, kini mereka bisa melayani pelanggan dari mana saja, asalkan terjangkau cakupan layanan pengiriman makanan.

Adapun, dia mengatakan masih banyak sektor lain yang bisa menghadirkan berbagai macam layanan yang ditujukan untuk membantu UMKM agar naik kelas. Salah satu yang paling krusial adalah pencatatan finansial tersebut.

“UMKM Indonesia masih belum banyak memiliki pencatatan keuangan secara formal, apalagi secara digital dengan para startup mengisi kekosongan ini dapat dikatakan wajar saja banyak pemodal tertarik menyuntikan dana,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper