Bisnis.com, JAKARTA – PT Mora Telematika Indonesia (Moratelindo) tengah mempertimbangkan untuk melakukan ekspansi ke kota Surabaya pada tahun ini, seiring dengan mahalnya tarif gelar jaringan di kota pahlawan tersebut.
Direktur Utama Moratelindo Galumbang Menak mengatakan kondisi pergelaran jaringan internet tetap di Surabaya kurang kondusif dan sangat mahal. Biaya sewa lahan yang ditetapkan pemerintah daerah setempat membuat perseroan terbebani, sehingga sulit untuk melakukan ekspansi.
“Surabaya kurang kondusif itu, internet tidak ada di sana,” kata Galumbang kepada Bisnis.com, beberapa waktu lalu.
Galumbang mengatakan kebijakan yang dterapkan pemerintah daerah Surabaya berbeda dengan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah daerah, termasuk pemerintah pusat.
Pergelaran jaringan utlitas telekomunikasi seharusnya dipermudah, bukan dibebankan dengan tarif sewa yang sangat mahal. Untuk diketahui, dalam menerapkan tarif pergelaran jaringan telekomunikasi, Pemerintah Surabaya menetapkan harga sesuai dengan harga pasar tanah di suatu wilayah.
Sebagai contoh harga sewa tanah di suatu daerah di Surabaya mencapai Rp30 juta per meter/tahun, maka setiap meter kabel serat optik yang digelar melewati tanah tersebut akan dikenakan harga sewa Rp30 juta/tahun.
Seandainya panjang kabel operator tersebut adalah 1 km yang melintasi wilayah tersebut, maka operator harus membayar sewa sekitar Rp30 miliar per tahun. Nilai tersebut akan makin tinggi seandainya operator menggunakan 2 ruas jalan.
Adapun jika operator menggelar jaringan utilitas secara bersamaan maka biaya yang ditanggung akan lebih murah, karena dibagi dengan total operator yang tergabung dalam jaringan utilitas tersebut.