Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Alphabet Menyerah Proyek Balon Google Dihentikan, Ini Penyebabnya

Tahun lalu, Alphabet menghentikan proyek lain, Makani, proyek yang akan menghasilkan energi angin menggunakan layang-layang raksasa.
Zufrizal
Zufrizal - Bisnis.com 24 Januari 2021  |  22:37 WIB
Alphabet Menyerah Proyek Balon Google Dihentikan, Ini Penyebabnya
Google Loon - Wikimedia Common

Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan induk Google, Alphabet, telah menghentikan proyek Loon-nya, yang diluncurkan pada 2011 untuk menyediakan akses internet di daerah perdesaan menggunakan balon.

Proyek yang merupakan inisiatif laboratorium inovasi Google, Divisi X, telah diuji dalam beberapa tahun terakhir di negara-negara seperti Australia, Brasil, Indonesia, Selandia Baru, dan Peru.

“Meskipun kami telah menemukan sejumlah mitra yang bersedia, kami belum menemukan cara untuk mendapatkan biaya yang cukup rendah untuk membangun bisnis jangka panjang yang berkelanjutan,” CEO Loon, Alastair Westgarth seperti dikutip dari www.brusselstimes.com, Sabtu (23/1/2021).

Para ahli mengatakan bahwa masalah lain adalah sulitnya penduduk di daerah perdesaan mendapatkan akses ke internet karena kekurangan sarana.

Tahun lalu, Alphabet menghentikan proyek lain, Makani, proyek yang akan menghasilkan energi angin menggunakan layang-layang raksasa.

Sebelumnya, PT XL Axiata Tbk. (EXCL) berminat untuk memanfaatkan Google Loon dalam mendukung program pemerintah dalam percepatan penerapan internet cepat ke seluruh lapisan masyarakat.

Group Head Corporate Communications XL Axiata Tri Wahyuningsih mengatakan bahwa perseroan siap mengadopsi teknologi tersebut untuk memberi akses telekomunikasi ke seluruh pelosok negeri. Namun, rencana saat ini masih menunggu regulasi yang mengatur pengoperasian Balon Google tersebut.

"XL Axiata melihat [Google] Loon sebagai salah satu kesempatan untuk pengembangan inovasi dalam menyalurkan internet ke sejumlah titik. Hanya saja, dalam mengimplementasikan teknologi ini, dibutuhkan regulasi dan persyaratan yang perlu dipenuhi terlebih dahulu," kata Tri kepada Bisnis, Kamis (14/1/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

google baloon Alphabet Inc
Editor : Zufrizal

Terpopuler

back to top To top