Bisnis.com, JAKARTA - Di penghujung 2020, sejumlah pabrikan merilis jajaran laptop terbarunya yang menggunakan prosesor Intel Core generasi ke-11 dengan kartu grafis terintegrasi Intel Iris Xe MAX-nya.
Salah satunya adalah Dynabook Singapore Pte. Ltd (Dynabook) dengan dua laptop bisnis premiumnya, Portégé X30L-J dan Portégé X40-J. Keduanya mengandalkan kinerja dan ketahanan baterai, sekaligus bentuk ultra-ringkas seperti laptop Intel Core Generasi ke-11 lainnya.
Kendati terasa asing, Dynabook bisa disebut pemain lama produk komputer jinjing karena merupakan divisi produk laptop dari Toshiba Corporation dengan nama Toshiba Client Solutions Asia Pte. Ltd yang memisahkan diri sepenuhnya pada 2019.
General Manager Dynabook Wong Wai Meng mengklaim Portégé X30L-J dan Portégé X40-J merupakan perangkat yang mampu meningkatkan produktivitas penggunanya lewat kemampuan instant-on yang meminimalkan waktu dari boot hingga siap dipakai.
Portégé X30L-J dan Portégé X40-J, menurutnya, juga dirancang dengan tingkat keamanan dan ketahanan yang tinggi untuk melindungi data pengguna dari kerusakan perangkat atau ancaman dunia maya.
“Kedua laptop ini dibuat dengan kombinasi keamanan BIOS, ditambah perlindungan perangkat keras, perangkat lunak, dan identitas [yang] out of the box, termasuk enkripsi dan autentikasi menggunakan biometrik,” tuturnya.
Dari segi fisik, Wong Wai menyebut kedua laptop ini dirancang, direkayasa, dan diuji secara ketat di fasilitas dengan standar pengujian standar militer MIL-STD-810G, selain juga pengujian dengan metode Highly Accelerated Life Test (HALT).
Perbedaan mendasar di antara keduanya terlihat pada wujud fisiknya. Portégé X30L-J hadir dengan layar berukuran 13,3 inci yang membuatnya lebih ringkas dibandingkan saudaranya dengan layar 14 inci.
Masing-masing menyediakan varian layar sentuh maupun layar konvensional dengan tingkat kecerahan hingga 470 nit untuk Portégé X30L-J dan 400 nit untuk Portégé X40-J. Keduanya sama-sama menggunakan layar yang berkategori hemat energi.
Perbedaan lainnya yang terlihat nyaris tidak ada. Satu-satunya perbedaan selain ukuran layar adalah keberadaan konektor RJ45 untuk koneksi internet di Portégé X30L-J. Baterai yang digunakan oleh Portégé X30L-J dan Portégé X40-J berkapasitas 53 Wh dengan empat sel yang mampu bertahan hingga 14,9 jam untuk Portégé X30L-J dan 13,8 jam untuk Portégé X40-J dengan pemakaian normal.
DAPUR PACU
Dari sisi dapur pacu, keduanya menyediakan dua opsi, yakni prosesor i5 dan i7 Intel Core Generasi ke-11. Untuk RAM, tersedia varian 8GB dan 16GB yang dapat ditingkatkan hingga 32GB. Ruang penyimpanan Portégé X30L-J maupun Portégé X40-J terdiri dari 256GB, 512GB, dan 1TB, seluruhnya menggunakan solid state drive (SSD) PCI NVMe yang berkecepatan tinggi dan tahan guncangan.
Belum ada informasi lebih lanjut mengenai harga dan ketersediaan dari Portégé X30L-J maupun Portégé X40-J di Tanah Air. Namun, Wong Wai memastikan keduanya akan tersedia bagi konsumen Indonesia dalam waktu dekat menyusul negara- negara lain di Asia lainnya, tak terkecuali Singapura.
Sebagai catatan, Intel Core Generasi ke-11, menurut Wakil Presiden Eksekutif Intel dan Manajer Umum Client Computing Group Gregory Bryant, performanya 20 persen lebih cepat dibandingkan dengan generasi sebelumnya dengan kemampuan optimasi perangkat lunak dan memaksimalkan kinerja pada aplikasi dan fitur paling sering dipakai pengguna.
“Khusus untuk perangkat yang tersertifikasi EVO, yakni i5 dan i7 akan menjadi kelas tersendiri yang akan membantu pekerjaan Anda di mana saja dan kapan saja dengan pengalaman luar biasa,” katanya beberapa waktu lalu.
Intel EVO adalah sebuah proses verifikasi sistem laptop yang mengacu pada pengalaman penggunaan konsumen atau KEI (key experience indicator). Intinya, perangkat dengan emblem Intel EVO dinyatakan sebagai laptop terbaik untuk semua kebutuhan.