BAKTI Kominfo Jamin Pendanaan Satelit Aman

Puput Ady Sukarno
Sabtu, 26 Desember 2020 | 16:56 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate memberikan sambutan saat acara penandatanganan kerja sama pembangunan satelit Satria di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate memberikan sambutan saat acara penandatanganan kerja sama pembangunan satelit Satria di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI), Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menegaskan bahwa proses financial closing untuk pendanaan program Satelit Multifungsi (SMF) Satelit Republik Indonesia (Satria) akan dapat dilakukan dalam waktu dekat. 

Pasalnya, BAKTI Kominfo telah mendapatkan persetujuan dari para investor asal China dan Prancis, yakni Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) dan BPI France sehingga tinggal menyelesaikan persoalan administrasinya untuk segera dilakukan financial closing

"SATRIA, kemajuan saat ini sudah luar biasa , pendanaan dari 2 lembaga keuangan internasional yakni dari China dan Prancis sudah berjalan bagus. Sudah mendapat approval dari masing masing board-nya, tinggal menyelesaikan administrasi perjanjiannya," jelas Anang Latif, Direktur Utama BAKTI Kominfo, saat ditemui Bisnis Indonesia di kantornya pekan ini.

Melihat kemajuan yang signifikan tersebut, pihaknya pun berharap proses financial close-nya dapat dilakukan dalam beberapa pekan mendatang, meskipun secara aturan masih memiliki tenggat hingga akhir Februari 2021. 

"Nah ini akan rampung tidak akan lama lagi, mungkin harapannya seminggu dua minggu lagi. Tetapi proses konstruksinya itu sudah berjalan sejak September 2020 ini dan akan berlangsung selama kurang dari 36 bulan," ujarnya. 

Anang Latif menyatakan bahwa saat ini proses tersebut dalam tahap penyelesaian administrasi dari berbagai pihak terkait tersebut. Para investor  juga harus melalui menyelesaikan administrasi dengan sejumlah lembaga terkait di negaranya masing-masing, sehingga masih memerlukan waktu.

"Yang pasti approval-nya sudah dapat dari masing-masing board mereka. Dan sebenarnya dari sisi waktu kita masih punya waktu sampai dengan Februari 2021 untuk financial closed," ujarnya.

Pihaknya pun menerangkan kenapa Februari 2021 lantaran memang sesuai dengan aturan perjanjiannya. "Kenapa Februari 2021, karena aturan perjanjiannya kalau pembiayaan untuk proyek itu ada yang namanya dari lender dan equity [badan usaha yang membawanya]. Nah equity ini sudah dibelanjakan sejak September lalu dan kira-kira habisnya per Februari 2021. Setelah itu loan-nya baru bisa turun. Jadi, loan itu tidak akan dikasih sebelum equity kita habis dulu," terangnya. 

SATRIA adalah satelit yang berkapasitas 150 Gigabit per second (Gbps), sebuah satelit pertama di Asia yang memiliki kapasitas diatas seratus Gbps dan kelima di dunia. SATRIA akan menjadi satelit yang bakal menyelesaikan digital gap sejumlah daerah di Tanah Air yang selama ini belum tertangani dengan baik.

Pemerintah berharap dengan hadirnya SATRIA, sejumlah lokasi desa-desa di Indonesia, terutama di kawasan 3T yang masih jauh dari ibukota kabupaten dan tidak terlayani internet kecepatan tinggi selama ini, bisa mendapatkan hak mengelola informasi, hak berinternet dengan kapasitas broadband kecepatan tinggi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper