Peran BAKTI Kominfo Mulai Dirasakan Publik

MG Noviarizal Fernandez
Selasa, 22 Desember 2020 | 11:45 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate memberikan sambutan saat acara penandatanganan kerja sama pembangunan satelit Satria di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny Gerard Plate memberikan sambutan saat acara penandatanganan kerja sama pembangunan satelit Satria di Jakarta, Kamis (3/9/2020). Bisnis/Himawan L Nugraha
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA- Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi atau BAKTI Kominfo memikul tanggung jawab memperluas akses internet dan memperkuat infrastruktur digital bagi seluruh wilayah Indonesia.

Salah satu bukti nyata kinerja Badan Aksesbilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI Kominfo) yang berada di bawah Kementerian Komunikasi dan Informasi. BAKTI Kominfo menjalankan beberapa strategi  yaitu realisasi proyek strategis nasional (PSN) Palapa Ring, perluasan pembangunan BTS, penyediaan akses internet di wilayah 3T, dan pembangunan ekosistem digital. 

Sebagai rincian, saat ini proyek Palapa Ring telah menghubungkan 90 Kab/Kota di Indonesia dengan jaringan tulang punggung serat optik sepanjang lebih dari 12.148 km yang telah berhasil dibangun BAKTI. 

“Keberhasilan proyek ini menunjukan bahwa inovasi dari pemerintah berhasil untuk melibatkan pihak swasta berinvestasi dalam sektor infrastruktur. Melalui pembangunan proyek ini, seluruh ibu Kota/Kab di Indonesia terhubung dengan internet kecepatan tinggi,” ungkap Anang Latief, Direktur Utama BAKTI Kominfo. 

Selain itu, keberhasilan perluasan pembangunan BTS yang secara khusus menyasar daerah 3T pun ikut mengikis kesenjangan digital.  Untuk program pembangunan BTS ini, BAKTI Kominfo hingga saat ini telah mengaktifkan (on air) BTS sebanyak 1.632 lokasi, dimana 1.630 diantaranya sudah 4G dan 2 lokasi masih 2G yang akan ditingkatkan pada Desember ini.

Berdasarkan data per November tahun ini, program akses internet BAKTI kini telah melayani 11.063 titik lokasi. Jumlah itu termasuk diantaranya 3.126 titik fasilitas layanan kesehatan yang akan terhubung akses internet di bulan Desember ini, sehingga menggenapkan seluruh puskesmas yg berjumlah 10.134 puskesmas terhubung dengan jaringan internet.

BAKTI juga dipercaya merealisasikan kehadiran satelit multifungsi (SATRIA) yang pengadaannya dijalin melalui skema Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU).

Satelit ini direncakan menggunakan teknologi very-High Throughput Satellite (v-HTS) dengan kapasitas bandwidth 150 Gbps. Saat ini, satelit ini masih dalam proses konstruksi dan rencananya akan diluncurkan pada pertengahan tahun 2023.

KEBERHASILAN

Keberadaan infrastruktur Palapa Ring serta berbagai upaya yang dilakukan para pemangku kebijakan telah berhasil memperluas akses terhadap koneksi internet maupun layanan digital lainnya.

Hal itu disampaikan Rob Lerner, Wakil Presiden Asia Pacific Open Signal. Bahkan, menurutnya,  dalam waktu ke depan, daerah-daerah di luar Jawa bisa mengakses internet jauh lebih cepat dibandingkan capaian saat ini karena semakin banyak akses berkat Palapa Ring sehingga mendorong perusahaan telekomunikasi lainnya memperluas jaringannya.

“Proyek Palapa Ring menghemat banyak biaya dan menciptakan banyak efisiensi. Jika setiap telco harus menggunakan fiber mereka sendiri dan koneksi mereka sendiri, maka akan sangat mahal untuk diterapkan. Bayangkan setiap orang menggali kabel, semua orang menjalankan kabel bawah laut mereka sendiri. Sangat mahal. Sangat tidak efisien. Akan ada lima versi,” ungkapnya beberapa waktu lalu.

Berdasarkan data Open Signal, pada kuartal ketiga 2018, hampir seluruh area mencatat Ketersediaan 4G sebesar 80%. Tapi, dua tahun kemudian, hampir semua daerah telah mengalami pencapaian atau peningkatan secara signifikan dengan perolehan Ketersediaan 4G nyaris 90%.

Pengguna di daerah Sulawesi merasakan peningkatan Ketersediaan 4G tertinggi  yakni meningkat 15,4%, berbeda tipis dengan pengguna di Sumatera, Maluku, dan Papua Barat yang melaporkan peningkatan sebesar 14-15%.

Di saat yang sama, daerah lain di Jawa Timur, Nusa Tenggara, dan Kalimantan melaporkan peningkatan sekitar 12% sementara pengguna di daerah yang lebih padat mulai dari Jawa Barat, Yogyakarta, dan Jakarta Raya,  merasakan peningkatan maksimal 10%. Khusus untuk Jakarta Raya, riset itu menunjukkan peningkatan terkecil, yakni 8%, mengingat cakupan peningkatan yang terbatas dengan Ketersediaan 4G yang sudah tinggi.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Editor : Kahfi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper