Amvesindo Sebut Ekosistem Industri Gim RI Belum Kokoh

Akbar Evandio
Jumat, 27 November 2020 | 19:03 WIB
Tampilan gim battle royale Fortnite milik Epic Games/Bloomberg
Tampilan gim battle royale Fortnite milik Epic Games/Bloomberg
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) melihat bahwa industri gim masih memiliki daya tarik yang menggiurkan. 

Namun, Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan masih minimnya pendanaan yang mengalir ke sektor gim, khususnya pengembang gim lokal lantaran ekosistem yang masih belum kokoh.

“Ekosistem untuk memonetisasi di Indonesia dari kacamata pengembang gim itu sebetulnya belum ada yang solid,” ujarnya saat dihubungi Bisnis, Jumat (27/11/2020).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa dulu telekomunikasi menjadi sumber monetisasi bagi pembuat gim yang memiliki SMS sebagai wadah untuk monetisasi yang dikenal dengan konten provider.

Setelah ada ponsel pintar dan memasuki era gim PC, dia mengatakan monetisasi beralih ke luring, seperti pembelian voucher sehingga banyak perusahaan yang menyediakan wadah tersebut.

Adapun, dia melanjutkan bahwa saat ini periode monetisasi berada di cloud (awan) yang membuat pengembang gim lokal memiliki tantangan yang makin berat.

“Polanya meluas, mekanismenya pendapatan melalui iklan, banner, adsense, dan lainnya. ini yang menjadikan ekosistem game di Indonesia menjadi pangsa pasar dari para pengembang asing, ini jadi tantangan,” ujarnya.

Namun, berbeda dengan olahraga elektronik (e-sports) dia melihat bahwa sektor ini sangat potensial, mulai dari sumber daya manusia (SDM) hingga infrastruktur penopang sehingga banyak pemodal yang melirik sisi tersebut.

Sekedar catatan, sebanyak 43 juta dari 297,7 juta masyarakat Indonesia merupakan pemain gim dengan persentase hampir 14,5 persen dari jumlah total penduduk Indonesia.

Berdasarkan hasil riset Newzoo, industri gim lokal hanya punya nilai optimistis untuk meraup 4 persen dari total Rp15,4 triliun nilai industri gim secara global pada 2020.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper