Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan laptop kelas menengah (middle end) di Indonesia dinilai akan lebih baik, dibandingkan segmen kelas atas (high end) pada kuartal III/2020.
Pemerhati gawai dan pendiri komunitas Gadtorade Lucky Sebastian mengatakan bahwa permintaan PC akan terus meningkat, dilatarbelakangi oleh kebutuhan pengguna untuk menunjang produktivitas mereka selama masa pandemi Covid-19, seperti belajar online di rumah (e-learning) hingga bermain gim.
“Penurunan daya beli [resesi] juga membuat masyarakat menurunkan bujetnya untuk keperluan laptop, yang berkisar di harga Rp5-7 juta, atau mengambil tipe yang lebih lama, karena laptop juga sekarang banyak kategori harganya,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (16/11/2020).
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa penjualan akan kembali menguat pada kuartal IV/2020, hal ini karena menjelang akhir tahun, selama tidak terjadi lonjakan nilai tukar dan kelangkaan barang, harga laptop cenderung turun, karena akan segera tergantikan dengan laptop tipe baru di tahun berikutnya.
“Dengan ini maka para produsen biasanya akan membuat promo akhir tahun untuk menghabiskan stok dengan harga laptop yang lebih menarik. Jadi akhir tahun dengan turunnya bonus atau gaji ke-13, bisa jadi akan digunakan untuk membeli perangkat elektronik baru termasuk laptop ini,” katanya.
Adapun, dia memahami bahwa saat ini salah satu tantangan adalah daya beli masyarakat yang menurun selaras dengan resesi yang terjadi di Tanah Air.
Namun, Lucky melihat bahwa kebutuhan akan internet telah menjadi urgensi dan diversifikasi pekerjaan juga telah hadir, sehingga perangkat laptop tetap akan dicari.