Telkomsel Diduga Mau Bikin Gopay 'Usik' Dominasi OVO

Leo Dwi Jatmiko
Selasa, 17 November 2020 | 16:37 WIB
Pengemudi Ojek Online membeli pesanan makanan yang diorder dari aplikasi di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Pengemudi Ojek Online membeli pesanan makanan yang diorder dari aplikasi di Jakarta. Bisnis/Arief Hermawan P
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Investasi yang digelontorkan PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) ke PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) diduga untuk memperkuat layanan Gopay. Langkah ini bisa mengusik dominasi OVO dalam konstelasi persaingan layanan keuangan digital.

Bendahara Asosiasi Modal Ventura Seluruh Indonesia (Amvesindo) Edward Ismawan Chamdani mengatakan saat ini konstelasi dompet digital masih dipimpin oleh OVO dibandingkan dengan Gopay.

Menurutnya, OVO memiliki ekosistem yang lebih luas. Sejumlah platform digital raksasa seperti Grab dan Tokopedia menggunakan OVO sebagai alternatif pembayaran.

Sementara itu, Gopay, layanan keuangan digital milik Gojek, hanya mengandalkan ekosistem milik Gojek untuk tumbuh. Adapun untuk melakukan transaksi di pasar daring, Gopay belum memiliki jalur.

Kerja sama yang terjalin dengan Telkom, melalui dana yang disuntikan oleh Telkomsel, diperkirakan akan membuat Gopay lebih kuat karena berpeluang menjadi alternatif pembayaran bagi sejumlah layanan milik Telkom Grup.

“Dengan Telkom melakukan investasi maka akan memperluas preferensi dari layanan Gopay akan didorong untuk memakai Gopay,” kata Edward kepada Bisnis.com, Selasa (17/11/2020).

Meski demikian, sambungya, untuk menyaingi penetrasi dan lalu lintas OVO, menurutnya langkah Gopay masih cukup jauh. Alasannya sejumlah pembayaran layanan milik Telkom Grup juga terbuka untuk layanan keuangan digital lainnya.

Investasi yang digelontorkan Telkom melalui Telkomsel, dia perkirakan belum akan berdampak signifikan pada peta pertarungan dompet digital.

“Secara kasat mata saya belum lihat Gopay bisa menyalip lalu lintas OVO yang begitu besar di Tokopedia dan Grab,” kata Edward.

Sebelumnya, Chief Marketing Officer Jarvis Asset Management, Kartika Sutandi mengatakan bahwa investasi Telkomsel ke Gojek akan memperkuat layanan digital Telkomsel.

Dengan penggelaran jaringan yang luas dan jumlah pelanggan yang besar, Telkomsel memiliki kekurangan dalam hal aplikasi atau perangkat lunak yang andal, yang dapat memanfaatkan infrastruktur telekomunikasi yang telah terbangun.

Keberadaan LinkAja sebagai aplikasi pembayaran yang sebagian dikelola oleh Telkomsel, belum berjalan optimal.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper