Lalu Lintas Data Operator Seluler Melambat, Ini Sebabnya

Leo Dwi Jatmiko
Senin, 9 November 2020 | 18:50 WIB
Pemetik teh berkomunikasi menggunakan telepon seluler di kawasan perkebunan Kampung Ciarileu, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (9/8)./ANTARA-Fahrul Jayadiputra
Pemetik teh berkomunikasi menggunakan telepon seluler di kawasan perkebunan Kampung Ciarileu, Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (9/8)./ANTARA-Fahrul Jayadiputra
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Tidak adanya perubahan perilaku masyarakat dalam mengonsumsi layanan data dan menurunnya kemampuan operator seluler dalam meningkatkan kapasitas jaringan diduga menjadi penyebab melambatnya pertumbuhan lalu lintas data.

Ketua Bidang Infrastruktur Broadband Nasional Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Nonot Harsono menilai rendahnya pertumbuhan lalu lintas data operator seluler pada kuartal III/2020 dibandingkan dengan kuartal II/2020 merupakan hal yang wajar. Pada kuartal III/2020, operator tidak lagi merasakan berkah lonjakan pengunaan layanan internet oleh pelanggan sebagaimana yang terjadi pada kuartal II/2020.

“Kuartal I belum Covid-19, kemudian kuartal II menjadi Covid-19 maka terjadi lonjakan lalu lintas data. Selanjutnya, dari kuartal II ke kuartal III kan masih Covid-19, maka tidak melonjak,” kata Nonot kepada Bisnis.com, Senin (9/11/2020).

Dia mengatakan pada kuartal III/2020 perubahan perilaku masyarakat dalam menggunakan layanan digital sudah tidak siginifikan. Berbeda pada kuartal II/2020 saat mayoritas aktvitas masyarakat beralih ke digital karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Saat itu masyarakat banyak melakukan konfrensi video yang mendorong lalu lintas data di operator seluler. Adapun pada kuartal III/2020 intensitas konfrensi video menurun, seiring dengan dilonggarkannya PSBB.

“Jadi kalau masih ada peningkatan lalu lintas data kecil secara kuartal, itu mungkin karena promosi dan subsidi pulsa,” kata Nonot.

Nonot tidak sependapat dengan asumsi yang menyebut bahwa pertumbuhan yang melandai karena terganggu oleh penetrasi layanan internet tetap. Produk layanan internet tetap masih terbilang mahal dan cakupan layanannya pun masih terbatas.

“Internet tetap meskipun persaingannnya ketat tetapi harga layanannya tidak jauh berbeda,” kata Nonot.

Dia justru menduga bahwa pertumbuhan lalu lintas data yang landai secara kuartal disebabkan oleh turunnya kemampuan operator seluler dalam meningkatkan kapasitas jaringan.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Leo Dwi Jatmiko
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper