Bisnis.com, JAKARTA - SpaceDC hari ini, Rabu (4/11/2020) mengumumkan peluncuran JAK2, yakni sebuah data center premium untuk pasar Asia Tenggara. Data Center ini berbasis di Jakarta, dibangun bekerjasama dengan GIC, sebuah badan pendanaan investasi global di Singapura.
Darren Hawkins, CEO SpaceDC mengatakan bahwa Data Center Tier III dengan 1,45MW ini memungkinkan perusahaan lokal dan global terkoneksi lebih baik ke 276,7 juta penduduk Indonesia, serta akan bertindak sebagai pintu gerbang untuk pasar Asia Tenggara yang lebih besar.
"JAK2 telah dibangun dengan standar global tertinggi dan tersertifikasi sebagai fasilitas Tier III oleh Uptime Institute – sebuah otoritas data center global," ujarnya, Rabu (4/11/2020).
Pihaknya menjelaskan bahwa berdasarkan perspektif kinerja dan keandalan, Data Center ini memiliki jaminan ketersediaan 99,982% dan didukung oleh generator dan transformator daya listrik di tempat, dengan sistem cadangan daya N + 1.
"Fasilitas ini juga menampilkan keamanan kelas dunia, termasuk tim keamanan khusus di lokasi, kontrol akses kunci kartu, dan prosedur-prosedur biometrik," tegasnya.
Menurutnya, untuk memenuhi pertumbuhan ekonomi digital yang pesat di Indonesia dan kawasan Asia, fasilitas ini juga menghadirkan fitur dedicated staging dan storage rooms, serta ruang kantor dan ruang pertemuan, untuk perusahaan yang ingin meningkatkan operasional TI mereka dengan cepat.
Sedangkan untuk perusahaan yang ingin mengatur dan mengelola operasional mereka dari jarak jauh, JAK2 juga akan memiliki layanan 'Smart Hands', dengan tenaga ahli di lokasi yang siap sedia 24/7 untuk memberikan dukungan kepada pelanggan, termasuk mengelola pengiriman dan instalasi, melakukan kepatuhan, memperbarui perangkat lunak dan audit peralatan.
Menurutnya, fasilitas ini sangat efisiensi dan mendukung keberlanjutan. Fasilitas ini dibangun dengan fitur-fitur smart green, termasuk generator ramah lingkungan sebagai sumber daya mandiri utama, dan menggunakan teknologi thermal wall di mana memungkinkan pendinginan yang lebih baik.
Fitur-fitur tersebut memungkinkan pemimpin industri untuk penggunaan Power Usage Effectiveness (PUE) 1.3, untuk dapat memastikan bahwa data penting bisnis selalu aman dan dapat diakses.
"Karena Indonesia memiliki populasi dan ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara, masuk akal untuk membuka fasilitas pertama kami di pasar ini," ujarnya.
Menurutnya, dengan konektivitas yang disediakan oleh fasilitas ini, perusahaan lokal dan global sekarang memiliki akses ke fasilitas data center kelas dunia untuk terhubung ke kawasan Asia Tenggara – kawasan yang memiliki ekonomi internet bernilai lebih dari USD 100 miliar, dan diperkirakan akan membengkak menjadi USD 300 miliar pada 2025.
JAK2 akan menjadi data center pertama SpaceDC, yang terdiri dari para profesional data center berpengalaman, secara kolektif memiliki lebih dari 60 tahun pengalaman dalam industri ini.
Adapun selain peluncuran JAK2, SpaceDC hari ini juga telah memulai konstruksi untuk JAK1, fasilitas Tier III 24MW mendatang yang akan menampilkan kampus data center lebih besar dengan kemampuan kinerja lebih tinggi bagi pelanggan yang ingin mengembangkan infrastruktur TI mereka. JAK1 diproyeksikan diluncurkan pada 2021.
Sementara itu mewakili Johnny G Plate Menteri Komunikasi dan Informatika, Dirjen Aplikasi Informatika Kominfo Samuel Abrijani Pangerapan mengatakan pemerintah Indonesia sangat menyambut baik apa yang dilakukan oleh Space DC.
"Pak Menteri menyambut baik atas peluncuran Jak2 Data Center yang dilakukan Space DC di Indonesia," ujarnya, Rabu (4/11/2020).
Pihaknya menyadari bahwa dengan kondisi Pandemi Covid-19 saat ini mendorong banyak pihak untuk terus meningkatkan transformasi digital.
Proses percepatan digital transformasi tersebut tentu mendorong peningkatan permintaan layanan jarak jauh dan teknologi baru serta mendorong pertumbuhan pasar data center di Indonesia.
Menurutnya, untuk merespon momentum tersebut, Pemerintah Indonesia telah menginisiasi Visi Go Digital 2020 untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital Tanah Air.
Selain itu pemerintah juga mendorong banyak pihak, termasuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mulai menggunakan teknologi komputasi awan guna mendorong efisiensi dan peningkatan layanan bagi masyarakat.
Berkenaan dengan hal tersebut, fasilitas layanan Data Center dari Space DC diharapkan dapat mendukung kebutuhan percepatan agenda transformasi digital tersebut dan membuka peluang bisnis bagi sejumlah perusahaan maupun UMKM di Indonesia.
"Kami selalu menyambut baik segala bentuk kemitraan yang saling menguntungkan, baik terkait sektor publik maupun privat sektor. Dan kami berkomitmen untuk bersama-sama mewujudkannya," ujarnya.