Persaingan Makin Ketat, Ini Strategi Indosat

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 4 November 2020 | 19:15 WIB
Karyawan melayani pelanggan di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan melayani pelanggan di gerai Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (16/9/2020). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Indosat Tbk. berkoitmen menjaga pertumbuhan rata-rata pendapatan per pengguna atau Average Revenue per User (ARPU) pada kuartal IV/2020 dengan meningkatkan pengalaman pelanggan.

Perseroan akan meningkatkan jaringan yang dimiliki, menawarkan produk yang relevan, sederhana, dan harga yang sesuai dengan kualitas untuk konsumen.

“Sejauh ini strategi yang kami lakukan bekerja dengan baik bagi perusahaan,” kata VP Head of Strategic Communication Indosat, Rabu (4/11/2020).

Adrian menjelaskan penningkatan ARPU Indosat secara tahun ke tahun sebagai hasil strategi perusahaan yang fokus terhadap kinerja, produk inovatif, dan pengalaman digital, yang secara keseluruhan meningkatkan pengalaman konsumen dalam menggunakan produk perusahaan.

Di samping itu, sambungnya, pertumbuhan ARPU juga disebabkan oleh strategi perseroan yang memberikan harga layanan yang terjangkau bagi konsumen, pada saat sebagian besar operator di pasar menawarkan proposisi unlimited.  

Sementara itu, Indosat mencatatkan penurunan jumlah ARPU secara kuartalan. Pada kuartal III/2020 ARPU yang dibukukan Indosat sebesar Rp32.300, turun 2,5 persen dibandingkan dengan kuartal II/2020 yang senilai Rp32,300.

Adapun secara total 9 bulan pertama 2020 jumlah ARPU yang dibukukan Indosat sebesar Rp31.700.   

Ia menjelaskan penurunan pertumbuhan ARPU secara kuartal di perseroan disebabkan oleh momentum hari raya dan bulan Ramadan yang terjadi pada kuartal II/2020.

Aktivitas digital pelanggan yang melesat pada saat Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, membuat ARPU perseroan pada kuartal II/2020 lebih tinggi dibandingkan dengan kuartal III/2020. Meski turun secara kuartal, secara tahunan, ARPU gabungan Indosat tumbuh 14 persen.

“Hal ini dikarenakan adanya efek musiman dari Ramadan di kuartal II/2020. Ini merupakan tren yang wajar dari tahun ke tahun,” kata Adrian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper