Perilaku Konsumsi Kembali Normal, Traveloka dan Sociolla dalam Jalur Tumbuh

Leo Dwi Jatmiko
Rabu, 21 Oktober 2020 | 07:13 WIB
Pekerja menggunakan alat pelindung diri saat melayani wisatawan di Hotel Puri Santrian, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (2/7/2020). Pemerintah Provinsi Bali berencana mewajibkan sertifikasi protokol kesehatan COVID-19 pada tatanan normal baru bagi usaha pariwisata dan objek wisata di Pulau Dewata yang akan mulai diverifikasi 3 Juli 2020./Antara-Nyoman Hendra Wibowon
Pekerja menggunakan alat pelindung diri saat melayani wisatawan di Hotel Puri Santrian, Sanur, Denpasar, Bali, Kamis (2/7/2020). Pemerintah Provinsi Bali berencana mewajibkan sertifikasi protokol kesehatan COVID-19 pada tatanan normal baru bagi usaha pariwisata dan objek wisata di Pulau Dewata yang akan mulai diverifikasi 3 Juli 2020./Antara-Nyoman Hendra Wibowon
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Perilaku konsumsi masyarakat yang berubah selama pandemi Covid-19, kini berangsur pulih. Perusahaan rintisan berada dalam jalur untuk tumbuh.

President Traveloka Group Operations Henry Hendrawan mengatakan selama masa pandemi Covid-19 perilaku pemesananan kamar oleh pengguna traveloka berubah.

Para pengguna memangkas lama waktu penginapan dari 1 minggu menjadi 3 hari. Selain itu, kamar yang dipesan juga cenderung lebih murah.

“Dalam jangka pendek kami lihat pemesanan kamar turun lebih rendah dari biasanya,” kata Henry dalam konferensi virtual Tech In Asia, Selasa (20/10).

Lebih lanjut, sambungnya, para pengguna Traveloka juga hanya melakukan perjalanan secara domestik atau dalam kota. Covid-19 membuat mereka enggan atau tertahan untuk melakukan perjalanan lintas negara. Perjalanan juga dilakukan dalam waktu singkat.

“Orang jakarta tidak pergi ke Jepang, tapi ke Surabaya. Kami mengambil kesempatan ini karena kekuatan traveloka juga adalah local travel,” kata Henry.

Adapun saat ini, kata Henry, kondisi tersebut berangsur pulih, Di Vietnam – salah satu negara yang terdapat layanan Traveloka – transaksi pemesanan tiket pesawat dan penginapan telah pulih 100 persen sebelum Covid-19.

Di Indonesia, trasaksi pemesanan hotel pulih lebih cepat dibandingkan dengan transaksi pemesanan tiket perjalanan.

“Pemulihan penerbangan akan lebih lambat dari hotel dan kami lihat permintaan hotel di kota metropolitan akan tumbuh lebih cepat karena orang-orang tetap ingin pergi ketika akhir pekan,” kata Henry.  

Senada, Co-founder & President Sociolla, Christopher Madiam mengatakan saat pandemi aktivitas masyarakat yang jarang keluar rumah, membuat transaksi perangkat kosmetik dan kecantikan Sociolla menurun hingga 18 persen.

Namun kondisi tersebut mulai membaik. Adaptasi masyarakat dengan kebiasaan baru – seperti konferensi virtual - membuat transaksi kosmetik di Sociolla kembali pulih.  Masyarakat mulai mulai memperhatikan kembali penampilannya di depan layar gawai dan ingin tampil memukau.

 “Pada momen seperti ini kita harus  survive, indentifikasi peluang untuk tumbuh dan membangun fundamental bisnis,” kata  Christopher.

Sementara itu, CEO Waresix Andre Susanto mengatakan bahwa pandemi membuat sejumlah korporasi bertransformasi digital lebih cepat. Hal ini menjadi peluang bisnis bagi Waresix.    

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper