Bola Api Meteor Hantam Wilayah Udara Amerika Serikat

Fransisco Primus Hernata
Senin, 12 Oktober 2020 | 20:23 WIB
Ilustrasi - mashable.com
Ilustrasi - mashable.com
Bagikan

Bisnis.com, Jakarta - Bola api yang terlihat di sebagian wilayah Amerika akhir pekan kemarin, cukup menghebohkan warga sekitar.

Bola api itu, merupakan sebuah meteor di tengah hujan meteor yang terjadi sejak 6 hingga 10 Oktober 2020. Fenomena itu, lucunya, membuat beberapa orang khawatir Amerika sedang diserang nuklir.

Bola api itu terlihat di enam negara bagian yang berbeda, termasuk Indiana, Illinois dan Iowa, serta kota Toronto di Kanada, dengan tingkat terang yang cukup luarbiasa.

Sebuah kamera yang menangkap fenomena tersebut, menunjukkan sebuah semburat berwarna biru besar yang bersinar di langit malam. Sehingga puluhan orang berbondong-bondong ke Organisasi Meteor Internasional (IMO) untuk melaporkan penampakan itu. Beberapa orang pun membagikan pengalaman mereka mengenai fenomena tersebut

Seorang pria bernama Kim berkata kepada IMO bahwa fenomena tersebut sebagai “Hal paling menakjubkan yang pernah saya lihat,”

Pria lainnya bernama Adam berkata: “Itu sangat cepat, sejujurnya saya menunggu di tengah jalan untuk ledakan yang akan datang. Saya pikir sejenak itu adalah serangan nuklir!,”

Bola api meteor adalah fenomena yang sebagian besar tidak berbahaya yang terjadi ketika batuan luar angkasa, biasanya di sekitar meteor berukuran besar menghantam atmosfer.

Batuan ini telah meluncur di sekitar ruang angkasa tanpa hambatan udara, jadi begitu mereka bertemu dengan atmosfer, udara merembes ke dalam pori-porinya, mendorongnya terpisah dan menyebabkan ledakan yang terang.

IMO mengatakan fenomena Bola api bisa disebabkan oleh meteor yang tampak lebih terang dari biasanya. Karena kecepatan mereka menghantam atmosfer bumi, fragmen yang lebih besar dari satu milimeter memiliki kemampuan untuk menghasilkan kilatan terang saat mereka melesat melalui langit di atas.

Meteor terang ini adalah yang kita sebut bola api dan sering menimbulkan rasa takut dan kagum bagi orang yang menyaksikannya.

Terkadang, bagaimanapun juga terdapat sebuah kemungkinan terjadinya kerusakan bagi wilayah yang menjadi titik jatuh dari meteor seperti yang terjadi di  Chelyabinsk Rusia. Saat itu, sebuah batu luar angkasa setinggi 20 meter menghantam atmosfer bumi di atas kota Chelyabinsk di Rusia pada tahun 2013, yang menyebabkan ledakan yang menghancurkan jendela di seluruh kota dan melukai lebih dari 1.000 orang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper