Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Hujan Meteor vs Lintang Kemukus

Namun menurut Pusat Sains Antariksa LAPAN yang diunggah melalui instagram 29 September lalu membahas tentang kalender astronomi Oktober 2020.
Ika Fatma Ramadhansari
Ika Fatma Ramadhansari - Bisnis.com 12 Oktober 2020  |  19:39 WIB
Hujan Meteor vs Lintang Kemukus
Hujan meteor yang diunggah netizen

Bisnis.com, JAKARTA - Akhir pekan ini 10 Oktober di media sosial bermunculan netizen yang membagikan fenomena langit disekitar Jawa Timur yang mereka sebut lintang kemukus.

Akun twitter Herm1 yang mengunggah pada 10 Oktober pukul 21.58 foto kilatan di langit dengan menambahkan keterangan tentang lintang kemukus

Beberapa foto juga diunggah pada 10 Oktober pukul 22.38 oleh pemilik akun twitter @Reefqee juga mengatakan bahwa orang jawa menyebut kejadian tersebut lintang kemukus yang terjadi di Tuban, Jawa Tinur.

Di hari yang sama @IniNamaAsli juga mengunggah foto serupa pada pukul 21.49 yang juga menyebutnya Lintang Kemukus.

Kemunculan bintang berekor atau komet biasa disebut orang jawa lintang kemukus. Mereka banyak mengaitkan peristiwa ini dengan pertanda buruk.

Namun menurut Pusat Sains Antariksa LAPAN yang diunggah melalui instagram 29 September lalu membahas tentang kalender astronomi Oktober 2020.

Pada unggahannya dijelaskan hujan meteor Draconids aktif sejak 6 hingga 10 Oktober dan dapat disaksikan sejak pukul 18.15 WIB hingga 21.30 WIB dengan intensitas antara 4 (untuk daerah Kupang) hingga 6 meteor (untuk Banda Aceh) per jam jika cuaca cerah dan bebas polusi cahaya.

Akan tetapi bagi pengamat di area perkotaan lainnya hanya akan menyaksikan antar 1 hingga 2 meteor per jam.

Pernyataan ini kemudian di post ulang oleh akun instagram lapan_RI melalui instastory-nya Minggu (11/10/2020).

Tampaknya peristiwa yang terjadi pada Sabtu malam lalu menggambarkan fenomena hujan meteor Draconids yang terjadi setiap tahunnya jika dilihat dari keterangan LAPAN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

meteor meteor tata surya
Editor : Mia Chitra Dinisari

Terpopuler

back to top To top