Bisnis.com, Jakarta - Venus telah menjadi berita utama utama selama sebulan terakhir setelah para ilmuwan menemukan sejumlah besar fosfin di atmosfer planet.
Dengan temuan itu dimungkinkan ada kehidupan di Venus, karena fosfin dibuat melalui proses biologis yang menunjukkan ada beberapa bentuk kehidupan mikroba di Venus.
Para ahli bertekad untuk menyelesaikan misi ini, tetapi untuk mencapai planet lain itu menghabiskan dana yang besar dan prosesnya panjang. Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa para ilmuwan dapat melihat lebih dekat ke planet kita sendiri untuk mencari kehidupan di Venus. Atau juga di bulan, lewat fragmen-fragmen nya yang mungkin menempel di bumi dan bulan.
Teori ini berdasarkan sains jika miliaran tahun yang lalu ketika asteroid dan komet jauh lebih umum di tata surya, Venus, bersama dengan planet lain, terus-menerus dibombardir oleh batuan luar angkasa. Saat terkena benturan, puing-puing keluar dari Venus. Fragmen planet ini akan melintasi tata surya dan bisa saja mendarat di Bumi dan Bulan.
Sementara setiap fragmen yang mendarat di planet kita akan terkubur jauh di dalam permukaan bumi karena pelapukan planet, sedangkan di Bulan fragmen-fragmen ini masih relatif dekat dengan permukaan.
Sekarang, para astronom dari Universitas Yale percaya jika sampel Venus di Bulan dapat diidentifikasi, para ahli dapat memeriksa potongan-potongan tersebut untuk menentukan apakah ada, atau pernah, kehidupan di planet Venus.
Astronom Yale Samuel Cabot berkata bulan menawarkan tempat penyimpanan yang aman untuk batuan kuno ini. "Apa pun dari Venus yang mendarat di Bumi mungkin terkubur sangat dalam, karena aktivitas geologis. Sedangkan batuan ini akan jauh lebih baik terawetkan di bulan.” Ujarnya seperti dikutip dari express.co.uk.
Astronom Gregory Laughlin menambahkan ada kesesuaian antara orbit Venus dan Bumi yang menyediakan rute yang siap untuk batuan yang meledak dari Venus untuk melakukan perjalanan ke sekitar Bumi. Gravitasi bulan kemudian membantu menyapu beberapa kedatangan Venus ini. Sebuah fragmen kuno Venus akan mengandung banyak informasi.
Sejarah Venus terkait erat dengan topik penting dalam ilmu planet, termasuk masuknya asteroid dan komet di masa lalu, sejarah atmosfer planet bagian dalam, dan tingkat kelimpahan air yang cair pada planet.
Sementara meskipun banyak yang bersemangat dengan prospek kehidupan di Venus, para ilmuwan memperingatkan untuk tidak terbawa suasana. Misalnya, ada proses kimia yang tidak diketahui yang menyebabkan pembentukan fosfin yang tidak bersifat biologis.
Paul Byrne, seorang profesor ilmu planet dari North Carolina State University, menulis dalam The Conversation: "Pertama, penting untuk menunjukkan bahwa deteksi ini tidak berarti bahwa para astronom telah menemukan kehidupan alien di awan Venus. Hal ini jauh dari itu, secara fakta.
Meskipun tim penemuan mengidentifikasi fosfin di Venus dengan dua teleskop berbeda, yang membantu untuk mengkonfirmasi deteksi awal, tetapi gas fosfin dapat dihasilkan dari beberapa proses yang tidak berhubungan dengan kehidupan, seperti petir, tumbukan meteor atau bahkan aktivitas vulkanik."