'Mega Tsunami' Bakal Terjang Alaska, Jika...

Fransisco Primus Hernata
Kamis, 8 Oktober 2020 | 15:10 WIB
Alaska/crc.alaska.org
Alaska/crc.alaska.org
Bagikan

Bisnis.com, Jakarta – Alaska akan menghadapi "mega tsunami" yang lebih besar dari apa pun dalam sejarah dunia, apabila fyord yang saat ini sedang runtuh perlahan, tiba-tiba runtuh secara keseluruhan.

Fyord adalah semacam teluk yang berasal dari lelehan gletser atau glaciar yaitu tumpukan es yang sangat tebal dan berat.

Para ilmuwan khawatir peristiwa tsunami yang ditakutkan bisa terjadi "tahun depan" dan secara drastis akan mengungguli Tsunami Mega Teluk Lituya pada tahun 1958 di Alaska.

Bencana alam tsunami pada 1958 dipicu oleh gempa bumi berkekuatan 7,8 dan menghasilkan gelombang 1.700 kaki yang diyakini sebagai gelombang tertinggi dalam sejarah modern.

Sekarang, runtuhnya lereng gunung di dekat Gletser Barry Alaska berpotensi melepaskan 16 kali lebih banyak puing dan 11 kali lebih banyak energi.

Ancaman tersebut diungkapkan oleh peneliti Chunli Dai dari negara bagian Ohio yang menganalisis citra satelit dari fjord Barry Arm, yang hanya berjarak 60 mil di timur Anchorage.

Dr Dai menemukan bahwa seluruh lereng gunung di dalam fjord meskipun perlahan tapi mengalami pergeseran. Jika seluruh lereng gunung runtuh sekaligus, ilmuwan percaya bentuk fyord akan memperkuat gelombang yang dihasilkan menjadi tsunami besar.

"Awalnya sulit untuk mempercayai angka-angka itu Berdasarkan ketinggian endapan di atas air, volume tanah yang tergelincir, dan sudut kemiringan, kami menghitung bahwa keruntuhan akan melepaskan 16 kali lebih banyak puing dan 11 kali lebih banyak energi daripada longsor dan mega tsunami di Teluk Lituya Alaska pada tahun 1958,” ujar Dai dilansir dari Express.

Sebagai gambaran, peristiwa 1958 melepaskan jutaan kubik yard puing-puing sekitar 2.000 kaki (600 m) ke dalam fjord. Peristiwa ini kemudian dibandingkan dengan bom atom yang meledak karena gelombang yang dihasilkan melenyapkan jutaan pohon dalam radius yang luas.

Dr Dai melanjutkan untuk mengkonfirmasi pengamatannya dengan mempelajari data Landsat NASA yang dikumpulkan antara 2013 dan 2016. "Dengan perspektif yang lebih luas dari Landsat, pergerakan lereng tidak mungkin terlewatkan. Anda bisa melihat seluruh bagian gunung antara Cascade Glacier dan Barry Glacier yang merosot ke arah air," tambahnya.

Antara tahun 2010 dan 2017, lereng tersebut telah bergerak maju sekitar 400 kaki (120m). Namun, sejak 2017 pergerakannya sangat sedikit meskipun begitu tetap ada ancaman akan keruntuhan.

Pada Mei tahun ini, 14 ilmuwan termasuk Dr Dai menulis surat terbuka memperingatkan mega tsunami kemungkinan akan melanda dalam 20 tahun mendatang. Para ilmuwan memperingatkan bagian teluk dengan jarak 30 mil (50 km) dari fyord bisa melihat gelombang setinggi 30 kaki (sembilan meter).

"Tsunami ini bisa berdampak pada daerah yang sering dikunjungi oleh wisatawan, kapal penangkap ikan, dan pemburu (berpotensi menyebabkan dampak bagi ratusan orang pada satu waktu). Kami yakin tsunami yang diakibatkan oleh tanah longsor ini mungkin terjadi dalam tahun depan, dan kemungkinan besar dalam rentang waktu 20 tahun." tulis surat terbuka itu.

Gempa bumi, hujan yang berkepanjangan, cuaca panas yang mendorong pencairan permafrost, dan salju merupakan faktor-faktor yang dapat mempercepat longsor. Para ilmuwan sekarang berkoordinasi dengan negara bagian dan mitra federal untuk mengevaluasi risiko apabila hal tersebut terjadi dengan benar.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper