Fitur Fast Charging Jadi Fokus Vendor Ponsel Pintar

Akbar Evandio
Selasa, 29 September 2020 | 08:20 WIB
Ilustrasi fast charging/istyleme.com
Ilustrasi fast charging/istyleme.com
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Para vendor ponsel mulai berlomba di sektor pengisian daya super cepat untuk menjawab kebutuhan pasar. Vendor berusaha untuk menjaring konsumen dengan memberikan kecepatan pengisian daya ponsel pintar.

Public Relation Manager Oppo Indonesia, Aryo Meidianto mengatakan bahwa perusahaan sudah memulai era pengisian daya cepat sejak 2013, sehingga mengklaim telah memimpin teknologi pengisian daya cepat.

“Kala itu fast charging baru dikenal dengan teknologi 5 watt, kami sudah menawarkan 20 Watt. Era ini tentunya pengisian cepat ini berkaitan dengan kebutuhan dari pengguna yang makin mobile dan haus daya membuat berbagai perusahaan smartphone akhirnya mewujudkan teknologi pengisian daya cepat dengan caranya masing-masing,” ujarnya saat dihubungi Bisnis.com, Senin (28/9/2020).

Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa pentingnya kecepatan pengisian data tidak ditentukan dari target pasar dari ponsel pintar yang akan perusahaan tawarkan.

Menurutnya, kecepatan pengisian daya ini menjadi sebuah pertimbangan untuk konsumen yang berada di kelas menengah , seperti dari kalangan pelajar atau mahasiswa, orang kantoran, profesional yang memiliki mobilitas tinggi dalam penggunaan gawai.

Sementara, Head of Public Relations and e-Marketing at ASUS, Muhammad Firman mengamini bahwa saat ini sebagian pengguna memang membutuhkan kemampuan pengisian ulang cepat pada ponselnya. Khususnya, ponsel pintar dengan performa tinggi.

“Di pasaran global, dan juga di Indonesia, trennya memang mengarah ke sana,” ujarnya.

Lebih lanjut, Firman menjelaskan bahwa pada ponsel keluaran ASUS, jika sensor mendeteksi kondisi baterai ada di 0—60 persen, maka gawai tersebut akan mengisi daya baterai dengan kecepatan penuh (30 watt).

Namun jika baterai sudah mencapai posisi 60 watt, kecepatan pengisian ulang akan dikurangi. Bahkan jika sudah sampai di posisi 80 persen, kecepatan pengisian semakin dikurangi atau malah bisa dihentikan.

Adapun, pengurangan kecepatan tersebut demi menjaga umur baterai agar dapat tetap dalam kondisi optimal meski sudah digunakan selama 1—3 tahun.

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini di sini:

Penulis : Akbar Evandio
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Topik-Topik Pilihan

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper