Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengimbau para operator seluler yang berpartisipasi dalam Kebijakan Bantuan Kuota Data Internet agar menjaga kualitas jaringan dengan baik.
Menteri Kominfo Johnny G. Plate mengatakan kebijakan itu merupakan asistensi fiskal APBN yang diberikan untuk menopang pelaksanaan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) bagi siswa, pendidik dan dosen di Indonesia. Kementerian membangun akses internet cepat dan mengajak mitra operator seluler meningkatkan jangkauan dan kualitas layanan untuk mencerdaskan bangsa.
"Setiap operator seluler yang mengambil bagian dalam program tersebut memperhtikan betul ketersediaan infrastrukturnya di tempat masing-masing. Ini akan berpengaruh besar terhadap proses belajar mengajar dan quality of service-nya,” kata Johnny dalam siaran pers yang dikutip, Sabtu (26/9/2020).
Dia menilai kebijakan asistensi fiskal akan sangat bermanfaat bagi lebih dari 60 juta siswa pendidikan umum di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serta pendidikan khusus lembaga keagamaan di bawah Kementerian Agama seperti pesantren.
Kemenkominfo juga akan memperhatikan kecepatan serta perluasan jaringan akses internet. Hal itu dilakukan dengan membangun Base Transceiver Station (BTS) di last mile yang membutuhkan pekerjaan sangat kompleks karena tantangan wilayah. Selain itu, juga menyediakan akses internet Super Wifi.
Saat ini, Kementerian juga menggunakan akses internet yang langsung ke satelit, baik berupa akses internet yang biasa dilakukan untuk radius terbatas sekitar 50 sampai 100 meter.
"Kali ini untuk pertama kalinya kita melakukan uji coba dan pilot project yang disebut dengan Super Wifi,” jelasnya.
Super Wifi memiliki jangkauan akses internet dalam radius 500 meter dengan kapasitas kecepatan antara 4-30 GBps. Dengan jangkauan itu, Menteri Johnny menilai cukup besar untuk mendukung proses belajar mengajar.