Bisnis.com, KARANGANYAR - Akun Whatsapp Bupati Karanganyar Juliyatmono dibajak, kolega ditipu suruh transfer uang. Server pelaku terdeteksi berlokasi di Sulawesi.
Juliyatmono mengumumkan kejadian itu melalui akun Instagram @juliyatmono.1 dan akun Whatsapp ajudan Bupati Karanganyar. Pengumuman tersebut dibuat setelah sejumlah orang bertanya kepada ajudan yang bertugas saat itu perihal pesan dari akun Whatsapp Bupati yang meminta kiriman sejumlah uang.
Polres Karanganyar menyelidiki kasus tersebut setelah Bupati Karanganyar melaporkan kejadian yang dialami. Kasus tersebut menimbulkan korban. Dua orang kolega Bupati dari Kabupaten Rembang sudah mentransfer sejumlah uang ke nomor rekening yang diminta pelaku. Polisi sudah meminta keterangan dari dua orang korban tersebut.
Kapolres Karanganyar, AKBP Leganek Mawardi, menyampaikan hal itu saat ditanya perkembangan kasus pembajakan akun Whatsapp milik Bupati Karanganyar. Akun Whatsapp Bupati dibajak pada Selasa (1/9/2020).
“Kami sudah mengantongi lokasi pelaku. Servernya terdeteksi di Sulawesi. Sudah kami intai. Tetapi kami belum bisa menyebutkan siapa mereka,” ujarnya Kamis (10/9), seperti dilaporkan Solopos.com, Jumat (11/9/2020).
Kapolres menyebut pelaku pembajakan dengan “mereka”. Dia membenarkan dugaan kami bahwa pelaku lebih dari satu orang. Bahkan, dia menyebut sejumlah pelaku dengan jaringan. “Ini pekerjaan jaringan. Bukan hanya satu orang. Setiap orang punya peran berbeda-beda. Ada yang berperan distribusi dan lain-lain,” ungkap dia.
Saat itu, Kapolres mengaku menerima pesan Whatsapp dari nomor tertentu. Tetapi akun WhatsApp tersebut menggunakan foto Bupati Karanganyar, Juliyatmono. Pelaku meminta sejumlah uang agar dikirimkan ke nomor rekening tertentu.
“Saya dapat WA dari nomor lain tetapi menggunakan picture profile-nya Pak Yuli [sapaan akrab Bupati Karanganyar, Juliyatmono]. Itu modus baru yang dilakukan pelaku,” ujarnya.
Dia meminta masyarakat waspada terhadap sejumlah modus yang dilancarkan pelaku dengan mengatasnamakan Bupati Karanganyar, Juliyatmono, maupun pihak lain. Dia mencontohkan modus yang sering digunakan pelaku.
“Ada yang meminta transfer dengan mengatakan bahwa anak calon korban itu ditangkap polisi. Ada juga yang anak calon korban terjerat narkoba, kecelakaan, dan lain-lain. Modus seperti itu banyak digunakan. Ada juga modus jualan online. Kali ini modusnya pejabat,” ujar dia.
Kapolres mengingatkan masyarakat agar tidak gampang tergiur tawaran, ajakan, bujuk rayu dari pihak-pihak tertentu melalui akun media sosial. Dia berharap masyarakat bijak dan dewasa menyikapi segala macam penawaran melalui media sosial.
Update! Lokasi Server Pelaku Pembajakan WA Bupati Karanganyar di Makassar
“Jangan mudah percaya. Saya yakin teman-teman lebih dewasa dan bijaksana menggunakan teknologi informasi. Saya harap masyarakat lebih dewasa dan melek teknologi. Banyak data yang diincar melalui teknologi informasi. Waspada terhadap hoaks, penipuan mengatasnamakan seseorang maupun lembaga.”