Bisnis.com, JAKARTA – Layanan navigasi dan pemetaan, Waze, mengumumkan akan memberhentikan 5 persen dari tenaga kerja globalnya, atau sekitar 30 orang dari 555 total karyawan.
Dikutip melalui the Verge, Kamis (10/9/2020), hal tersebut diungkapkan oleh CEO Waze Noam Bardin dalam emailnya kepada karyawan. Dia menuliskan bahwa Waze juga akan menutup beberapa kantornya di kawasan Asia-Pasifik dan Amerika Latin untuk memfokuskan kembali bisnisnya di pasar tertentu.
"Kami memutuskan untuk memfokuskan sumber daya pada pengembangan produk bagi pengguna, mengakselerasi investasi di infrastruktur teknis, dan mengalihkan fokus penjualan dan pemasaran pada sejumlah kecil negara bernilai tinggi," tulis Bardin.
Dia mengatakan bahwa PHK itu sebagian karena pandemi virus Covid-19, yang telah mengosongkan jalan raya di seluruh dunia dan membuat banyak kota terkunci.
“Karena berteduh di tempat dan bekerja dari rumah menjadi norma baru, lebih sedikit orang yang menggunakan Waze untuk kebutuhan navigasi harian mereka. Lebih sedikit bola mata di aplikasi berarti lebih sedikit pendapatan iklan untuk perusahaan,” ujarnya.
Namun, dia mengatakan bahwa karyawan yang terkena PHK itu dijanjikan masih menerima tunjangan seperti bonus dan asuransi kesehatan sampai awal 2021.
Sekedar catatan, pada April 2020, Waze mengungkapkan adanya penurunan jumlah pengguna mereka. Secara global, pengguna Waze mengalami penurunan 60 persen jarak yang ditempuh pada Maret, tepatnya saat sejumlah negara mulai melakukan lockdown.
Bahkan, di Italia, penurunannya mencapai 90 persen dan di Amerika Serikat menurun 60 persen. Kondisi tersebut tak kunjung membaik karena pandemi masih berlanjut. Waze bahkan pernah menyebut kalau jumlah jarak yang ditempuh penggunanya menurun sampai 70 persen.
Lebih lanjut, dia mengatakan bahwa kebanyakan dari karyawan yang di-PHK ini berasal dari divisi sales, marketing, dan partnership. Namun Waze juga menjanjikan akan merekrut karyawan lain untuk tim engineering dan teknologi dalam beberapa bulan mendatang.
Sementara kantor yang ditutup oleh Waze itu berlokasi di Malaysia, Singapura, Kolombia, Chile, dan Argentina. Mereka akan mengalihkan fokuskan ke negara tempat mereka masih berkembang, seperti Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, Brazil, dan Meksiko.