Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan keamanan siber, Kaspersky melalui statistik per September 2020 menunjukkan bahwa 831.105 percobaan ransomware telah diblokir di wilayah Asia Tenggara selama kuartal I/2020.
Territory Channel Manager untuk Indonesia di Kaspersky, Dony Koesmandarin mengungkapkan bahwa terdapat 298.892 percobaan serangan di antaranya merupakan upaya terhadap pengguna di Indonesia yang mana serangan sebelumnya mencapai 967.372 percobaan. Artinya, terjadi penurunan serangan ransomware hingga 69 persen di negara ini.
Lebih lanjut, dia menjelaskan bahwa hampir setengah, yakni 49 persen dari upaya yang terdeteksi dari Januari hingga Juni 2020 ditargetkan pada sektor enterprise di Indonesia. Kemudian diikuti oleh konsumen yang mencapai 39,94 persen dan UKM sebesar 2,13 persen.
“Ransomware adalah salah satu sorotan utama dari ancaman dunia maya di Asia Tenggara. Tiga tahun setelah insiden Wannacry yang tidak dapat dihindari bahkan di Indonesia, dunia masih menghadapi tantangan dalam memerangi jenis ancaman ini di tengah pandemi global,” katanya lewat rilisnya, Sabtu (5/9/2020).
Dia mengatakan bahwa ransomware telah menjadi tantangan besar bagi banyak organisasi di dunia termasuk Indonesia, meski taktik yang digunakan masih sangat kuno seperti email phishing, website yang terinfeksi program berbahaya, atau software yang tidak diperbarui.
“Pada 2019 saja, organisasi kehilangan rata-rata US$1,46 juta karena insiden ransomware termasuk biaya downtime, pembayaran denda, dan kerusakan reputasi,” ujarnya.
Sekedar informasi, Kaspersky mencatatkan terdapat lima besar ransomware yang terdeteksi di Indonesia selama kuartal I/2020, yaitu :
- Trojan-Ransom.Win32.Wanna
- Trojan-Ransom.Win32.Stop
- Trojan-Ransom.Win32.Cryakl
- Trojan-Ransom.Win32.GandCrypt
- Trojan-Ransom.Win32.Gen