Bisnis.com, JAKARTA – Perusahaan keamanan siber, Kaspersky, lewat statistik terbaru untuk usaha kecil dan menengah di Asia Tenggara (SEA) menunjukkan bahwa serangan ransomware masih terbilang tinggi.
General Manager untuk Asia Tenggara di Kaspersky, Yeo Siang Tiong, mengatakan pihaknya telah memblokir sebanyak 269.204 upaya ransomware terhadap bisnis dengan perusahaan yang memiliki 20 hingga 250 karyawan sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.
“Kami dapat mengatakan bahwa secara global, ransomware telah mencapai puncaknya bertahun-tahun yang lalu. Secara bertahap jumlahnya memang berkurang, namun dengan cepat menjadi bisnis-sentris dan berdasarkan penelitian terbaru kami, satu-dari-tiga serangan Ransomware kini menargetkan pengguna bisnis," ujarnya melalui rilis resminya, Rabu (1/7/2020).
Ransomware merupakan jenis cyberware yang dirancang untuk menyadap uang, baik dari individu atau perusahaan. Seringkali, Ransomware akan meminta pembayaran untuk mengembalikan perubahan yang telah dilakukan Trojan ke komputer korban.
Perubahan ini dapat mencakup enkripsi data yang disimpan pada disk pengguna, sehingga mereka tidak dapat lagi mengakses informasi, dan memblokir akses normal ke sistem pengguna.
"Berita baiknya adalah terdapat cara efektif untuk melindungi arus kas usaha kecil dan menengah dan menghindari melakukan pembayaran tebusan demi mendapatkan kembali data yang dicuri,” tambahnya.
Baca Juga Kaspersky Rilis Produk Solusi Ancaman |
---|