Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan perintis alias start-up bidang perhotelan masih harus berjibaku dengan dampak pandemi kendati pemerintah sudah mengumumkan masa adaptasi baru untuk memulihkan perekonomian.
Salah satu perusahaan di bidang perhotelan yang terdampak pandemi adlaah virtual hotel operator (VHO) seperti RedDoorz. Sejumlah mitra VHO terpaksa mengurangi ketersediaan kamar karena jumlah tamu berkurang.
Vice President of Operations RedDoorz Adil Ali Mubarak menjelaskan meski sempat terimbas besar, RedDoorz mencoba melakukan strategi baru.Beberapa cara yang dilakukan adalah dengan mengikuti prosedur adaptasi normal baru dan melakukan inovasi.
“Kami selalu berinovasi dan fokus pada pemanfaatan teknologi untuk memberikan dukungan dan nilai tambah bagi pengunjung,” jelas Adil kepada Bisnis, Kamis (3/9/2020).
Per Agustus 2020 lalu, RedDoorz mulai memperbaharui diri dan berhasil meraih sertifikasi “Hygiene Pass” dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) untuk 70 unit jaringan propertinya.
Secara keseluruhan ada 300 properti RedDoorz yang mendapatkan sertifikasi ini. Dari total 1.400 properti, RedDoorz menargetkan 50 persen sudah menerima sertifikasi ini.
Adil menyebut, inovasi dan peningkatan standar kebersihan ini menjadi kunci sukses perusahaan menyabet sertifikasi tersebut.
Oleh sebab itu, dia meyakini konsistensi dalam menjaga kebersihan dan kesehatan akan membantu memperbaiki kinerja bisnis hotel, serta menaikkan okupansi.