Bisnis.com, JAKARTA - Amazon.com Inc. berencana merekrut 7.000 pekerja tambahan sebagai karyawan tetap di Britania Raya pada tahun ini. Hal tersebut meningkatkan total tenaga kerja hingga lebih dari 40.000 orang untuk menghadapi lonjakan permintaan belanja daring.
Berdasarkan laman Bloomberg yang dilansir, Jumat (4/9/2020), raksasa lokapasar AS tersebut telah menambah 3.000 pekerja.
Adapun beberapa sektor yang diperkuat antara lain, pada bagian pemenuhan pasokan di Inggris, pusat penyortiran dan stasiun pengiriman, dan peran tambahan akan ada di kantor perusahaan dan dua pusat pemenuhan baru yang dibuka di Timur Laut dan Midlands pada musim gugur.
Amazon juga mencari posisi insinyur, SDM dan spesialis TI, spesialis keuangan, spesialis kesehatan dan keselamatan, serta tim pengepakan dan pengiriman. Selain itu, perusahaan mengatakan sedang menciptakan sekitar 20.000 posisi musiman baru di Inggris di tiga pusat fasilitas tambahan untuk liburan.
Inggris, seperti banyak negara lain, sedang berjuang untuk menemukan cara untuk melindungi kesejahteraan pekerja, usai pandemi Covid-19, memaksa toko dan restoran tutup.
Pemerintah berada di bawah tekanan untuk memperpanjang program cuti yang membantu membayar upah sekitar 10 juta pekerjaan di Inggris dan akan dihentikan bulan depan.
Menteri Bisnis, Energi dan Strategi Industrial Inggris Alok Sharma menyebut langkah Amazon "sangat membesarkan hati". Perusahaan juga mengumumkan rencana untuk menciptakan 3.500 teknologi baru dan pekerjaan korporat di kota-kota AS bulan lalu.
Aktivis buruh mengatakan daftar pekerjaan yang ditawarkan menunjukkan bahwa Amazon mencoba mencegah pekerja dari tawar-menawar kolektif. Beberapa pekerja memprotes kondisi di gudang tahun ini, yang menurut mereka membuat mereka berisiko tertular virus Covid-19.